Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI Disangka Tukang Becak Saat "Blusukan"

Kompas.com - 21/03/2014, 15:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengaku sering tidak dikenali saat berkunjung ke sekolah-sekolah. Sedianya, jika seorang kepala dinas pendidikan datang ke sekolah, kepala sekolah, guru, hingga staf tata usaha akan menyambut dan memberikan jamuan.

Lasro mengatakan hal itu menguntungkan dirinya. Dia bisa leluasa blusukan dan menemukan kelemahan sistem birokrasi di sekolah. 

"Ha-ha-ha memang iya banyak yang bilang saya seperti tukang becak atau tukang ojek, tapi ya enggak apa-apa, justru buat kita melihat lebih obyektif pas ke sekolah-sekolah," kata Lasro di Balaikota Jakarta, Jumat (21/3/2014). 

Sejak dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan, kata dia, blusukan ke sekolah, mulai SD hingga SMK, sudah menjadi kebiasaan. Setidaknya, ada sebelas catatan yang harus diperhatikan kepala sekolah.

Misalnya, masih banyak toilet sekolah yang kotor dan arsip-arsip berserakan di bawah meja guru maupun kepala sekolah. Ia ingin mengubah kondisi fisik sebuah sekolah agar guru betah mengajar serta murid-murid betah belajar di ruang kelas. Jangan sampai, hanya ruang kepala sekolah yang dijaga kebersihannya.

Kemudian, ia juga banyak menemukan kantin yang tidak sehat. Sering kali kantin itu dekat dengan saluran pembuangan maupun got, lengkap dengan sampah yang menumpuk dan berserakan. Keadaan seperti itu membuat hidup murid-murid dan guru menjadi tidak sehat.

Keadaan kantin yang kotor dapat menimbulkan penyakit bagi murid-murid yang gemar jajan di sana. Bahkan, ia menemukan guru maupun murid yang berani merokok di lingkungan sekolah. Seharusnya, hal itu dapat diantisipasi dan mendapat peringatan keras.

Oleh karenanya, ia berharap para kepala sekolah yang dilantik hari ini oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo agar dapat membenahi poin-poin tersebut. 

Selain poin-poin tersebut, aspek manajemen juga perlu diperbaiki, mulai dari manajemen kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan staf tata usaha kepada para guru. Kemudian, guru-guru itu juga harus melayani para orangtua murid serta murid-muridnya dengan baik. Lasro mengimbau kepala sekolah yang lolos lelang jabatan untuk dapat membuktikan kinerja mereka, dan membuktikan sebagai seorang manajer sekolah yang baik.

"Buktikan kalau kepala sekolah ini adalah sebuah karier ajek yang semua orang perlu tahu, dan sebagai pengembangan karier guru," kata Lasro.

Mantan Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) ini juga mengatakan akan membentuk sebuah tim yang bertugas mendampingi para pelaku pendidikan di sekolah. Mereka bertugas untuk memonitor pengendalian manajemen sekolah.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sengaja memilih kepala dinas pendidikan bukan berasal dari Dinas Pendidikan.

"Enggak ada yang menyangka Pak Lasro jadi kepala dinas. Pak Lasro ini kan enggak ada tampang kepala dinas juga, kalau ke sekolah sering dikira warga biasa, berarti gampang menyamar," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com