Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Kunci Kebakaran Meninggal, Polisi Tunggu Hasil Labfor

Kompas.com - 26/03/2014, 12:17 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Penyidik Polsek Tambun, Bekasi, masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk mengungkap kasus kebakaran toko furnitur Bintang Makmur. Penyelidikan terhadap kasus ini tidak dihentikan meskipun saksi kunci, Monalisa, meninggal.

"Penyidikan saat ini masih dalam tahap menunggu hasil dari Puslabfor. Kami baru dapat menentukan langkah selanjutnya setelah hasil itu keluar," ujar Komisaris Polisi Polsek Tambun Indra Arya Yudha ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (26/03/2014)

Menurut Indra, hasil Puslabfor itu untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran dan apakah ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu.

"Kalau memang hasil Puslabfor sudah keluar resmi dan menyatakan kebakaran ini disengaja, berarti ada indikasi Monalisa bunuh diri dengan mengajak kedua anaknya. Monalisa menjadi saksi kunci sekaligus tersangka. Karena Monalisa meninggal dengan status tersangka, maka mengacu pada Pasal 77 KUHP, artinya perkara ini gugur," ujar Indra.

Namun, apabila hasil Puslabfor menyatakan kebakaran ini murni kecelakaan, kasus ini pun ditutup. Hal ini karena tidak ada yang dijadikan tersangka dalam kasus kebakaran tersebut.

Seperti diberitakan, Saksi kunci kasus kebakaran toko furniture Bintang Makmur, Monalisa, meninggal dunia pada Senin malam di RS Kramat Jati. Padahal, polisi tengah menunggu pulihnya Monalisa agar dapat dimintai keterangan.

Sebelumnya, kedua anak Monalisa, Sheren dan Tiffany juga meninggal akibat kebakaran di toko furniture Bintang Makmur sepekan lalu. Ketika itu, suami Monalisa, Tjong Kiet Khiong (38), mengantar dua anak mereka yang lain ke sekolah di Duren Jaya, Bekasi Timur.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, Polsek Tambun menyatakan adanya unsur kesengajaan dalam kebakaran ini. Tanda-tanda itu terlihat dari dinding kamar yang tidak terlihat ada bekas terbakar. Satu-satunya barang yang hangus terbakar adalah kasur di dalam kamar. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda korsleting sebagai penyebab kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com