Menurut Basuki, keberanian dibutuhkan saat akan berhadapan dengan orang-orang yang tidak senang dengan kebijakan yang dikeluarkan akibat terganggunya kepentingan mereka.
"Semua yang kami putuskan akan 'menyenggol' kepentingan orang. Orang sudah mapan tinggal 30-40 tahun, terus kamu 'senggol' kepentingannya, pasti dia akan tersinggung," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).
"Ada pepatah, satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Nah, kalau di Jakarta, semua kebijakan apa pun yang dikeluarkan pasti akan menimbulkan seribu musuh. Kalau Anda takut, ya bubar," katanya lagi.
Sementara itu, kata Basuki, kejujuran dibutuhkan agar pejabat tidak mudah tergiur dengan godaan. Ia menilai, pejabat yang tak jujur akan senang memegang posisi di Jakarta karena bisa mendapatkan uang dengan mudah.
Namun, jika mengedepankan kejujuran, lanjut Basuki, pejabat tersebut harus rela untuk tidak menjadi kaya dari jabatan yang dipegangnya.
"Mau tidak, setelah berhenti dari sini, tetapi uangnya masih biasa-biasa saja. Kalau kamu mau ngumpulkan Rp 50-100 miliar di sini gampang banget. Dapat Rp 100 miliar, terus didepositokan, tiap bulan dapat Rp 500 juta lho," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.
"Kalau punya Rp 1 triliun, tiap bulan dapat Rp 5 miliar. Punya istri 10 pun tidak akan habis uangnya. Tiap-tiap istri bisa dapat Rp 500 juta. Itu baru bunganya saja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.