Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Di Jakarta, Kebijakan Apa Pun Bisa Timbulkan 1.000 Musuh

Kompas.com - 27/03/2014, 14:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, menjadi seorang pemimpin publik di Jakarta harus memiliki dua hal, yakni keberanian dan kejujuran. Jika memiliki dua hal tersebut, kata dia, seorang pejabat akan dengan mudah menjalankan kebijakannya secara konsisten.

Menurut Basuki, keberanian dibutuhkan saat akan berhadapan dengan orang-orang yang tidak senang dengan kebijakan yang dikeluarkan akibat terganggunya kepentingan mereka.

"Semua yang kami putuskan akan 'menyenggol' kepentingan orang. Orang sudah mapan tinggal 30-40 tahun, terus kamu 'senggol' kepentingannya, pasti dia akan tersinggung," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).

"Ada pepatah, satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Nah, kalau di Jakarta, semua kebijakan apa pun yang dikeluarkan pasti akan menimbulkan seribu musuh. Kalau Anda takut, ya bubar," katanya lagi.

Sementara itu, kata Basuki, kejujuran dibutuhkan agar pejabat tidak mudah tergiur dengan godaan. Ia menilai, pejabat yang tak jujur akan senang memegang posisi di Jakarta karena bisa mendapatkan uang dengan mudah.

Namun, jika mengedepankan kejujuran, lanjut Basuki, pejabat tersebut harus rela untuk tidak menjadi kaya dari jabatan yang dipegangnya.

"Mau tidak, setelah berhenti dari sini, tetapi uangnya masih biasa-biasa saja. Kalau kamu mau ngumpulkan Rp 50-100 miliar di sini gampang banget. Dapat Rp 100 miliar, terus didepositokan, tiap bulan dapat Rp 500 juta lho," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.

"Kalau punya Rp 1 triliun, tiap bulan dapat Rp 5 miliar. Punya istri 10 pun tidak akan habis uangnya. Tiap-tiap istri bisa dapat Rp 500 juta. Itu baru bunganya saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com