Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Belum Bisa Bekerja Optimal

Kompas.com - 28/03/2014, 09:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang dikukuhkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (27/3/2014) kemarin, belum bisa langsung bekerja optimal. Direksi membutuhkan waktu, tidak tahu sampai kapan, untuk menyinergikan diri dengan stakeholder yang lainnya.

"Yang pertama kita lakukan itu akan berkoordinasi dengan BPMP (Badan Penanaman Modal Pemerintah) dan Dinas Perhubungan DKI karena kami belum terdaftar di Kemenhuk dan HAM," ujar AMS Kosasih, Direktur Utama PT Transjakarta, pada Kamis kemarin.

Sembari mendaftarkan diri sebagai badan usaha milik daerah di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kosasih mengaku direksi akan mulai mempelajari persoalan transportasi di Jakarta. Kosasih pun tidak dapat memastikan kapan proses transisi tersebut bakal rampung hingga pihaknya mulai dengan kebijakan. Kosasih hanya menjanjikan transisi itu bisa dilakukan secepatnya.

"Kita memang belum bisa ngomong apa-apa. Sebaik-baiknya ini manajemen, tidak buru-buru mengambil keputusan. Enggak lucu kan kalau hari ini ngomong A, lalu besok ngomong B," ujarnya.


Tak pernah sentuh transportasi

Kosasih serta enam orang jajaran direksi lain dipilih berdasarkan hasil tes kompetensi yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta. Sebanyak 25 orang PNS (pegawai negeri sipil) pun disertakan ke dalam staf para direksi.

Kosasih mengaku baru pertama kali mengurus soal transportasi. Pria yang pernah menjadi salah satu dari 10 Indonesia Best CFO 2010 versi majalah SWA itu mengaku memiliki tantangan sendiri untuk bisa menjadi kepala BUMD yang bakal mengurusi seluruh aspek transportasi di Ibu Kota.

"Saya lahir dan besar di Jakarta. Sama seperti direksi yang lain, kalau kita kontribusi di Jakarta, itu legacy yang akan kami tinggal di Ibu Kota untuk generasi berikutnya," ujarnya.

Mantan Direktur Keuangan Perum Perhutani itu juga mengaku memiliki tim yang andal di bidang transportasi. Oleh sebab itu, ia yakin mampu menjawab tantangan persoalan transportasi DKI.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menandatangani akta pendirian PT Transjakarta sekaligus pengukuhan direksi di dalamnya pada Kamis pagi. Komposisi saham PT Transjakarta dibagi menjadi dua, yakni 99 persen dimiliki Pemprov DKI, sementara 1 persennya dimiliki PT Jakarta Propertindo.

Jokowi minta PT Transjakarta dapat bekerja optimal secepat mungkin. Tidak hanya menyelesaikan persoalan manajemen di bidang transportasi, PT Transjakarta itu juga diharapkan dapat menyelesaikan persoalan infrastruktur transportasi.

Berikut susunan nama-nama pejabat di PT Transportasi Jakarta.
Komisaris Utama: Chaidier Patonnory
Komisaris: Lindung Paido Tua Simanjuntak
Direktur Utama: Antonius Nicholas Stephanus Kosasih
Direktur Keuangan: Andi Patriota Wibisono
Direktur SDM dan Umum: Sri Kuncoro
Direktur Operasional: Heru Herawan
Direktur Teknis dan Fasilitas: Wijanarko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com