Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sekolah Keropos, Siswa SMKN 48 Klender Resah

Kompas.com - 28/03/2014, 20:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 48 Klender, Jalan Raden Intan, Duren Sawit, Jakarta Timur sudah keropos dan rawan ambruk.

Kondisi itu membuat para siswa di sekolah tersebut resah. Siti Nurhayati (16), siswa kelas XI, Jurusan Administrasi Perkantoran, mengatakan kegiatan belajar menjadi tidak nyaman karena kondisi itu.

"Kita kecewalah sekolahnya seperti ini, belajar jadi tidak nyaman," kata Siti, Jumat (28/3/2014).

Siti menyatakan, ruangan kelas yang dipakai untuk belajar kerap bocor saat hujan. Dia dan  teman-temannya bahkan harus memindahkan bangku dan meja agar terhindar dari hujan.

"Kalau sudah hujan pasti bocor bangku dan meja yang terkena bocor kita pinggirin," ujar Siti.

Jika hujan deras, dia dan teman-temannya bahkan terpaksa pindah belajar di masjid atau ruang laboratorium yang berada di area sekolah. Siti menyatakan sudah mendengar bahwa perbaikan akan dilakukan namun hal itu belum kunjung terealisasikan.

Pelajar lainnya, Adi Setiawan (16), siswa kelas XI dari Jurusan Pemasaran di sekolah tersebut mengaku khawatir bangunan sekolah dapat roboh sewaktu-waktu. Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun diikuti dengan tidak tenang.

"Kita takut kalau plafonnya ambruk. Harapannya sekolah kami bisa diperbaiki, biar kami bisa belajar dengan tenang," ujar Adi.

Kepala sekolah SMKN 48, Eko Wahyu Wibowo, menyatakan, bangunan yang rawan ambruk tersebut merupakan eks bangunan SDN Klender 03 pagi. Ada enam ruang kelas 11 bekas gedung SDN Klender 03 Pagi yang kondisinya perlu untuk direhab.

"Rencananya enam ruang kelas akan dikosongkan setelah UN nanti. Saat ini kita sedang persiapkan ruangannya terlebih dulu, sambil persiapan pelaksanaan UN," ujar Eko.

Eko menilai, bangunan sekolah memang perlu untuk segera direhab. Sebab, ia khawatir mengenai keselamatan murid-murid di sekolah tersebut.

"Harusnya sekolah yang kondisinya begini direhab. Kalau terjadi apa-apa kan kepala sekolah yang harus tanggung jawab," ujar Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com