"Kita mau terapkan gaji sesuai KHL kepada sekitar 4.500 orang petugas kebersihan. Targetnya pada April ini semua prosedurnya sudah beres," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Menurut Basuki, hari ini, ia akan mengadakan pertemuan dengan seluruh operator sampah yang ada di Jakarta. Ia berharap pertemuan tersebut dapat menjernihkan hubungan antara operator sampah swasta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam beberapa waktu belakangan ini, terutama setelah bergulirnya rencana Pemprov DKI untuk mengelola secara langsung pengelolaan sampah di Ibu Kota.
"Nanti sore saya mau rapat dengan seluruh pengangkut sampah swasta supaya tidak ada fitnah di antara kita. Saya undang mereka karena bisa jadi selama ini bukan swasta yang bermain (dalam penyelewengan pengelolaan sampah), tapi bisa saja itu dilakukan oleh oknum dari kita sendiri," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Basuki beberapa kali mengungkapkan kekesalannya terhadap pengelolaan sampah di Jakarta. Ia menilai seharusnya sistem pengangkutan sampah oleh perusahaan-perusahaan swasta tidak menggunakan sistem sewa per jam, tetapi menggunakan sistem rit.
Selain itu, ia juga menduga selama ini perusahaan-perusahaan swasta tidak menggaji pekerjanya sesuai dengan nilai upah minimum provinsi. Padahal, kata dia, perusahaan-perusahaan tersebut telah dibayar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai harga yang layak untuk para pekerja.
"Semuanya diswastakan, jadi perusahaan itu kita yang bayar. Tapi, dia mempekerjakan orang pakai sistem outsourcing (alih daya), jadi bayarnya di bawah UMP," kata pria asal Belitung itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.