"Yang taat aturan dan tidak melanggar hukum," katanya singkat, di kediamannya di Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (3/4/2014) malam.
Iwan menyampaikan hal tersebut usai menerima kunjungan calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo.
Saat acara pertemuan dengan Jokowi, Iwan menyampaikan pandangannya tentang masa depan Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara terbaik di dunia. Hal itu mengacu pada anugerah kekayaan alam, dan iklim, yang dinilainya paling baik dibanding negara-negara manapun, termasuk negara-negara maju yang kebanyakan memiliki empat iklim.
Menurut Iwan, ia pernah berbicang dengan seorang sahabatnya yang politisi. Kata sahabatnya itu, jika dapat mengelola alamnya dengan baik, sebenarnya seluruh orang Indonesia yang menganggur saja, bisa menerima penghasilan sebesar Rp 6 juta per bulan.
"Terus saya pernah tanya ke Pak Abraham Samad (Ketua KPK), malah dia bilang Rp 30 juta. Kalau begitu, kita sebenarnya bisa mengalahkan standar hidup bahagia Norwegia," ujarnya yang langsung disambut tawa para tamu, termasuk Jokowi.
Lebih lanjut, Iwan percaya pada tahun ini, Indonesia akan menenukan pemimpin yang mampu menyejahterakan 240 juta warga Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Apabila Indonesia sudah makmur, Iwan yakin, Indonesia akan mampu melayani seluruh penduduk dunia lainnya yang saat ini masih mengalami kesusahan.
"Saya hanya orang yang merindukan rumah yang teduh dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas ke Pulau Rote. Dengan begitu, kita bisa melayani 7 miliar manusia di muka bumi ini yang masih gelisah. Saya juga masih gekisah, termasuk yang ada di Afrika," tutur Iwan.
"Saya percaya, suatu saat ada matahari. Saya tidak ngerti siapa, tapi saya percaya. Tapi akan lahir dari siapa, saya tidak mengerti," katanya lagi.
Iwan mengaku tidak terlalu mengikuti perkambangan politik di Indonesia. Hal itu disebabkan kesibukannya yang padat sebagai seorang musisi. Sementara mengenai Jokowi, ia mengaku telah mengenal Gubernur DKI Jakarta itu sejak ia masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
"Dulu dia di Solo, terus dia ke Jakarta, menang. Kalau tiba-tiba jadi capres, mungkin Gusti Allah menghendakinya begitu," ucap musisi yang terkenal dengan lagu-lagu kritik sosialnya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.