JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo hari ini, Senin (14/4), membuka kembali pusat jajanan di lantai 2, Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia berharap, langkah ini mampu mengajak pedagang kecil kembali berdagang di lantai tiga.

Demikian disampaikan Kepala Unit Pasar Besar Blok G Namen Suhadi saat ditemui di pusat jajanan, Minggu. ”Menurut rencana, Senin pagi beliau mau meresmikan pusat jajan ini setelah selesai direnovasi,” katanya.

Ia menyebutkan, jumlah gerai 103 unit. Para penjaja makanan tidak dikenai biaya sewa gerai sampai lantai tiga ramai kembali. Setidaknya, setelah semua gerai para pedagang kecil di lantai tiga terisi kembali. Sementara ini mereka hanya dikenai biaya listrik dan kebersihan.

Sore kemarin tampak sebagian besar pedagang makanan di pusat jajan lantai dua menyajikan masakan khas Padang. Suasana di pusat jajan nyaman dan bersih. Jarak gerai satu dengan gerai lain tidak berdesakan.

Salah seorang pekerja gerai masakan khas Padang yang ditemui mengaku sudah sepekan ini majikannya membuka usaha. ”Baru seminggu. Ramainya kalau hari Jumat setelah shalat Jumat,” ujar perempuan pemilik gerai tersebut.

Di gerai lain, Nurul Rizki mengatakan, orangtuanya sudah mulai berjualan di tempat itu sejak sembilan tahun lalu.

”Pembeli yang datang? Ramai sekaranglah. Kan udah dibagusin tempatnya,” kata perempuan yang namanya dijadikan nama gerai makanan itu.

Menurut dia, warungnya ramai pengunjung setiap Sabtu dan Minggu. ”Pada hari biasa, kami bisa menghabiskan 18 liter beras, tetapi pada Sabtu dan Minggu bisa 20 liter beras habis,” ucap Nurul.

Ia mengakui, pembeli yang datang di warungnya adalah pelanggan lama.

Kembali ke jalan

Hari Minggu kemarin, puluhan pedagang kecil pakaian kembali turun ke jalan menjajakan dagangan. Mayoritas mereka berderet menggelar dagangan di Jalan Jatibaru X. Padahal, mereka sudah mendapat gerai di lantai tiga.

Menurut perjanjian, jika dalam satu bulan mereka tidak membuka gerai selama 7-10 hari berturut-turut, gerai akan diambil alih pengelola pasar. Namun, tampaknya sejumlah pedagang tidak peduli dengan sanksi tersebut.

Salah seorang pedagang pakaian, Deny Sofyan, misalnya, menyatakan pasrah. ”Kalau gerai saya mau diambil kembali, ya, silakan,” ucapnya.

Dia mengaku sudah menerima surat peringatan pertama dan kedua. ”Kalau gerai saya mau diisi dengan pedagang asal Tasikmalaya atau Bandung, ya, silakan saja,” ujar Deny yang juga koordinator pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang.

Pedagang lain, Siti Rahma (35), menyampaikan hal senada. ”Kalau dagang di lantai tiga, sering dalam sehari saya tidak bisa menjual apa-apa,” kata pedagang pakaian perempuan itu.

Menurut dia, sebenarnya banyak pedagang yang berminat berjualan di Jalan Jatibaru X. Namun, apa boleh buat, mereka kehabisan tempat.