Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencapresan Jokowi Dinilai Sebabkan Rendahnya Serapan Anggaran DKI

Kompas.com - 15/04/2014, 12:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi menilai rendahnya serapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2014 karena tahun ini adalah tahun politik.

Bahkan, Sanusi mengatakan, salah satu penyebab rendahnya serapan APBD hingga April 2014 ini karena keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mencalonkan diri sebagai presiden RI.

"Sekarang dia sudah tidak fokus lagi dalam bekerja sebagai gubernur. Dampaknya jadi ke pengawasan anggaran yang rendah," kata Sanusi, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, seharusnya gubernur sebagai pemimpin tertinggi dapat memberi pengawasan dan kontrol kepada kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD). Terlebih, APBD tahun ini mengalami lonjakan yang cukup signifikan, sekitar puluhan triliun, dari Rp 50,1 triliun hingga Rp 72 triliun.

Anggaran yang cukup besar itu, lanjut dia, seharusnya mendapat kontrol penuh dari gubernur. Sehingga, anggaran itu benar-benar optimal untuk pelaksanaan program unggulan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Jokowi akan bertambah tidak fokus untuk mengurusi permasalahan Jakarta menjelang pemilihan presiden (Pilpres).

Hal itu berdampak pada birokrat di Pemprov DKI yang kebingungan menjalankan program pemerintahan. Sebab, sang pemimpin beberapa kali mengambil cuti untuk keperluan kampanye, sementara seorang wakil gubernur tidak dapat memiliki kewenangan membuat sebuah kebijakan.

"Mestinya Jokowi mundur saja dari gubernur, agar PNS bisa fokus mengikuti perintah wagub. PNS saja sekarang ragu mau mengikuti perintah siapa," kata anggota Komisi D (bidang pembangunan) itu.

Perlu diketahui, per 8 April 2014, penyerapan belanja DKI baru 4,56 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com