Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JIS Minta Pengajar Perketat Pengawasan

Kompas.com - 15/04/2014, 17:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah terkuaknya kasus pelecehan seksual terhadap AK (6) yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK), pihak Jakarta International School (JIS) Pondok Indah, Jakarta Selatan, lebih memperketat pengawasan terhadap siswa didiknya.

Salah satu pengajar di JIS Pondok Indah, Nico (27) menuturkan, dirinya beserta seluruh tenaga pengajar mendapatkan himbauan langsung dari pihak JIS terhadap keamanan dan keselamatan anak didiknya.

"Empat atau lima hari lalu,saya dapat email dari sekolah (JIS). Isinya dibilang kalau salah satu anak TK di sini ada yang diserang. Terus kita (pengajar) diminta buat lebih perhatiin anak-anak saja,sekedar himbauan lah," ujar Nico kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2014) sore.

Pengajar ekstrakurikuler musik itu pun tidak menyangka ada kejadian seperti itu di dalam JIS. Menurutnya, kondisi di JIS cukup aman. "Di tiap tempat ada CCTV nya," tambah Nico.

Meskipun begitu, saat Kompas.com menanyakan soal toilet, ia mengatakan bahwa tempat itu memang lebih tertutup. Lokasi toilet terletak agak dalam, namun dekat dengan ruangan kelas.

Soal petugas kebersihan, Nico juga berpendapat jarang terlihat di dalam toilet kecuali mereka sedang ada jadwal bersih-bersih. "Petugasnya biasa saja, ada yang suka nyapa juga," tuturnya.

Hingga saat ini, pewarta masih menunggu di depan sekolah JIS Pondok Indah menunggu penjelasan yang dijanjikan oleh pihak sekolah terkait kasus pelecehan seksual terhadap AK (6), siswa TK di JIS.

Sebelumnya diberitakan AK mendapatkan pelecehan seksual di toilet sekolahnya. Petugas kebersihan yang bertugas di toilet tempat AK biasa buang air kecil menyekap dan melakukan sodomi terhadap dirinya berulang kali.

"Kejadiannya di toilet sekolah. Anak saya sampai tidak mau buang air kalau di sekolah," terang TH, ibu dari AK kepada pewarta, Senin (14/4/2014) siang.

Akibat pelecehan seksual tersebut, AK kini didiagnosa terinfeksi virus Herpes. Bahkan saat tidur, menurut TH, AK sering menggigau teringat peristiwa saat dirinya dilecehkan di toilet sekolahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com