Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang di Gerbong Perempuan Dinilai Lebih Egois

Kompas.com - 17/04/2014, 14:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah perempuan pengguna layanan KRL Commuter Line Jabodetabek berpendapat, selama ini tingkat kepekaan sosial di gerbong umum lebih tinggi dibanding gerbong khusus.

Menurut mereka, terkadang sangat sulit menemukan penumpang di gerbong perempuan yang rela menyerahkan tempat duduk mereka kepada kalangan prioritas, antara lain ibu hamil atau ibu yang sedang membawa anak.

Hal itu dikatakan Lenny Tristia (35), seorang pengguna KRL yang biasa berangkat dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Ia mengaku sering naik KRL bersama dengan anak perempuannya yang berusia 8 tahun.

Biasanya, Lenny merasa lebih nyaman naik gerbong umum agar ia dan anaknya bisa mendapatkan tempat duduk.

"Tingkat keegoisan di gerbong khusus wanita lebih tinggi dibanding gerbong umum. Biasanya kalau di gerbong umum, laki-lakinya langsung sadar kalau lihat saya dengan anak saya lagi berdiri," kata Lenny yang ditemui Kompas.com di Stasiun Sudirman, Kamis (17/4/2014).

Hal tak jauh berbeda diungkapkan Cornea Khairany (24), pengguna KRL asal Bekasi. Menurut dia, kebanyakan penumpang di gerbong perempuan memandang dengan sinis bila kursinya diminta orang lain yang lebih membutuhkan.

"Sesama cewek emang gitu, susah ngasih tempat duduk. Kalau ada yang minta tempat duduk, mereka diam aja. Pernah ada ibu hamil yang berdiri di depan priority seat, tetapi enggak ada satu pun yang ngasi tempat duduk," ucapnya.

Menurut Anggrita (24), salah seorang pengguna KRL asal Bogor, penumpang yang biasa duduk di kursi perempuan sering tidak ikhlas memberikan bangkunya kepada kalangan prioritas.

"Ngasih sih ngasih, cuma sambil sewot gitu. Mereka juga biasa, malas buat berdiri. Pokoknya perempuan lebih enak cari tempat duduk itu justru di gerbong umum," ujarnya.

Sebelumnya, ramai diberitakan, seorang pengguna KRL bernama Dinda mengeluh di jejaring sosial Path setelah tempat duduknya diminta oleh seorang perempuan hamil. Curhat Dinda itu menuai caci maki dari para pengguna sosial media. Dia dianggap tidak memiliki simpati terhadap kaumnya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com