Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab KRL Sering Telat dan Alami Gangguan Sinyal

Kompas.com - 17/04/2014, 18:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengakui, banyak permasalahan yang terjadi dalam layanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek.

Permasalahan tersebut, kata dia, meliputi seringnya gangguan sinyal dan jarak kedatangan antar-kereta di stasiun (headway) yang kurang cepat.

Tri menjelaskan, dua hal itu terjadi karena alat persinyalan sudah tua, dan masih bercampurnya jalur KRL dengan jalur kereta jarak jauh, baik kereta penumpang maupun kereta barang.

"Problem di KRL sangat kompleks, umur alat persinyalannya sudah lama. Track yang dipakai juga bersama," kata Tri, di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).

Menurut Tri, pergantian alat sudah seharusnya dilakukan. Namun, kata dia, pergantian alat persinyalan membutuhkan biaya besar.

Ia menjelaskan, alat persinyalan untuk jalur Jakarta-Bogor sebenarnya sudah harus diganti, mengingat jalur tersebut paling sering mengalami gangguan persinyalan.

"Alat sinyalnya sudah tua, geledek sedikit langsung mati. Jadi memang perlu pergantian. Cuma, butuh pendanaan besar. Jadi, kita akan melakukannya secara pelan-pelan," ujarnya.

Tri menambahkan, tidak seharusnya pengoperasian kereta perkotaan seperti KRL bercampur dengan jalur yang digunakan kereta jarak jauh.

Pengoperasian kereta perkotaan membutuhkan pengaturan yang berbeda dari kereta jarak jauh. Selain itu, jarak tempuh kereta perkotaan lebih singkat, tetapi membutuhkan kereta yang harus melintas sesering mungkin.

"Di seluruh dunia, track kereta komuter itu untuk dirinya sendiri. Kenapa? Itu karena waktunya yang sangat pendek. Jadi, pengaturannya sangat rinci. Tidak boleh terganggu dengan kereta lain. Jadi, ada ketepatan. Tapi yang seperti itu sulit dicapai apabila track masih dipakai bersama (kereta jarak jauh)," ujarnya.

Karena itu, Tri menyambut baik rencana pembangunan jalur ganda (double track) Manggarai-Bekasi. Menurut dia, langkah tersebut sangat tepat karena selama ini layanan KRL rute Jakarta-Bekasi sering terganggu akibat penggunaan jalur yang bergantian dengan kereta-kereta jarak jauh yang hendak menuju wilayah lain di Jawa Barat, serta Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Double track itu konsepnya sudah lama, dan itu akan dibangun pemerintah. Jadi, kereta antar-kota punya track sendiri, KRL punya track sendiri. Jadi, tidak saling ganggu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Megapolitan
Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Megapolitan
Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Megapolitan
Ini Biang Kerok Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Ini Biang Kerok Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Megapolitan
Sistem Imigrasi Sempat 'Down', Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Sistem Imigrasi Sempat "Down", Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Megapolitan
Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Megapolitan
Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi 'Ketemu' Grup Kpop Seventeen

Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi "Ketemu" Grup Kpop Seventeen

Megapolitan
Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Megapolitan
Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Megapolitan
Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Megapolitan
Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Megapolitan
Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Megapolitan
Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Megapolitan
Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com