Menurut rencana, per Juni 2014, semua kereta jarak tidak boleh lagi beroperasi di atas jam 06.00 WIB. "Mulai Juni nanti seluruh kereta jarak jauh dari luar kota sudah harus masuk Jakarta sebelum jam 06.00 WIB. Sehingga tidak berbarengan dengan KRL," kata Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2014) sore.
Sugeng menjelaskan, pengubahan Gapeka tersebut bertujuan agar KRL dapat mencapai jarak kedatangan antarkereta di stasiun (headway) sesering mungkin, terutama untuk menanggulangi kepadatan penumpang di pagi hari.
Meskipun demikian, kata Sugeng, perubahan jadwal Gapeka untuk kereta jarak jauh hanya akan diterapkan pada jadwal pagi.
"Kita prioritaskan yang pagi karena orang berangkat kerja kan tidak boleh terlambat. Kalau untuk jam sore, ada perubahan cuma tidak banyak, karena kan kalau sore tinggal pulang rumah saja kan," tukasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengakui, banyak permasalahan yang terjadi dalam layanan KRL Commuter Line Jabodetabek. Permasalahan tersebut, kata dia, meliputi seringnya gangguan sinyal dan headway yang kurang cepat.
Kedua hal itu terjadi karena usia alat persinyalan yang sudah tua, dan masih bercamburnya jalur KRL dengan jalur kereta jarak jauh, baik kereta penumpang maupun kereta barang.
Khusus mengenai jalur, Tri berujar, tidak seharusnya pengoperasian kereta perkotaan seperti KRL bercampur dengan jalur yang digunakan kereta jarak jauh. Kereta perkotaan membutuhkan pengaturan yang berbeda dari kereta jarak jauh karena jarak tempuh kereta perkotaan lebih singkat, namun membutuhkan kereta yang harus melintas sesering mungkin.
"Di seluruh dunia, track kereta komuter itu untuk dirinya sendiri. Kenapa, karena waktunya yang sangat pendek. Jadi pengaturannya sangat rinci. Jadi tidak boleh terganggu dengan kereta lain. Jadi ada ketepatan. Tapi yang seperti itu sukit dicapai apabila track masih dipakai bersama (kereta jarak jauh)," kata Tri di Stasiun Sudirman, tadi siang.
Karena itu, ia menyambut baik rencana pembangunan double track Manggarai-Bekasi. Menurutnya, langlah tersebut sangat tepat karena selama ini seringkali layanan KRL rute Jakarta-Bekasi sering terganggu akibat bergantian menggunakan jalur dengan kereta-kereta jarak jauh yang hendak menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Double track itu konsepnya sudah lama dan itu akan dibangun pemerintah. Jadi kereta antar kota punya track sendiri, KRL punya track sendiri. Jadi, tidak saling ganggu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.