Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Digaji Tiga Bulan, Petugas Kebersihan Datangi Rumah Jokowi

Kompas.com - 18/04/2014, 14:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat yang honornya belum dibayar mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Gaji mereka belum dibayar selama tiga bulan.

Awalnya, mereka mengadu usai Jokowi menunaikan ibadah shalat Jumat di Masjid Sunda Kelapa. Para PHL yang mengenakan seragam berwarna oranye khas Dinas Kebersihan itu mendatangi mobil Innova Jokowi. Mereka mengadu belum mendapat honor sejak menjadi PHL Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat.

"Pak, tolonglah Pak. Kita belum dapat honor pak sampai sekarang. Kita terpaksa utang sana sini," kata salah seorang petugas kebersihan saat mengadu kepada Jokowi, Jumat (18/4/2014).

Jokowi pun hanya tersenyum seraya menyalami balik para PHL dari dalam mobilnya. Saat kendaraan dinas Jokowi perlahan meninggalkan para PHL, mereka pun menyerukan agar Jokowi menepati janjinya untuk dapat membayar honor mereka.

"Pak, Rp 4 juta ya, pak, honornya," kata seorang PHL kepada Jokowi.

Kemudian, salah seorang staf pribadi Jokowi mengajak mereka menemui Jokowi di kediaman dinasnya, di Jalan Taman Suropati nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat. Sepuluh menit kemudian, ketiga belas PHL itu mendatangi kediaman Jokowi. Pertemuan tertutup itu berlangsung selama kurang lebih 20 menit.

Salah seorang petugas kebersihan, Rosdewi (40), mengaku belum menerima honornya semenjak menjadi PHL Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, sejak Januari hingga Maret. Sebelum beralih menjadi PHL Pemprov DKI, Rosdewi bekerja pada perusahaan swasta, PT SOR.

Saat bekerja di PT SOR, ia mendapat honor Rp 40.000 per harinya. Meskipun kerap dipotong oleh perusahaan, namun, saat bekerja di swasta, pembayaran honornya selalu lancar. Sementara sejak bekerja untuk DKI, dirinya belum pernah menerima honor sama sekali. Padahal, ia bersama teman-teman lainnya sesama PHL telah memiliki rekening Bank DKI, sebagai salah satu persyaratan pembayaran honor.

"Kata Pak Jokowi, Insya Allah hari Senin atau Selasa depan langsung diurus ke Dinas Kebersihan. Kita juga dijanjikan diberi honor sesuai UMP (upah minimum provinsi) Rp 2,4 juta," kata Rosdewi.

Akibat pekerjaannya yang tak dihargai ini, Rosdewi pun terpaksa berutang pada warung-warung demi menghidupi suami dan kedua anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com