Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melanggar Lagi, Belasan Truk Sampah DKI Dikandangkan di Bekasi

Kompas.com - 28/04/2014, 12:57 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi bekerja sama dengan Satpol PP kembali melakukan razia terhadap truk sampah dari DKI Jakarta yang melintasi wilayah Bekasi di luar jam operasional.

Kali ini, truk sampah yang terkena razia tidak dipulangkan seperti biasanya melainkan langsung dikandangkan. "Sesuai MoU dengan DKI yah, jam operasional truk sampah itu mulai pukul 21.00. Jika melintas di luar jam itu namanya kan melanggar. Beberapa kali kami sudah melakukan razia dan memberi hukuman dengan memulangkan kembali," ujar Sekretaris Dishub Kota Bekasi Ida Sahida di GOR Bekasi, Senin (28/4/2014).

Menurut Ida, pemulangan kembali truk-truk sampah DKI yang melanggar jam operasional selama ini tidak memberikan efek jera. Akhirnya Dishub mengambil tindakan dengan menilang langsung dan mengandangkan truk-truk sampah tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, saat ini sebanyak 16 truk sampah sudah terparkir di Lapangan GOR Bekasi. Semuanya adalah truk-truk sampah yang terkena razia oleh Dishub Bekasi. Jumlah ini bisa saja bertambah apabila ada truk sampah lagi yang melintas.

Salah seorang sopir truk sampah DKI, Ihsan, mengaku melewati jalan Bekasi di luar jam operasional karena tidak punya pilihan lain. Dia mengaku tidak diberi uang operasional yang cukup oleh atasannya. Sehingga dirinya lebih memilih akses melalui Bekasi daripada melalui Cibubur yang lebih jauh.

"Lah kita kan dikasih uang ngepas banget. Atasan mana mau tau kita butuh uang solar, uang tol juga, macem-macem. Kalau lewat Cibubur, jujur saja uangnya gak cukup. Kalau lewat Bekasi kan jalur lebih dekat. Kita bisa potong jalan. Uang-uang buat rokok mah masih ada lah," ujar Ihsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com