Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: MRT Jakarta Pakai Kajian yang Salah

Kompas.com - 30/04/2014, 08:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta menggunakan kajian yang salah. Menurut dia, kajian Japan International Coorporation Agency (JICA) mengenai pembangunan rute MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan (selatan-utara) tidak sesuai dengan perkembangan kawasan Jakarta saat ini.

Ia menilai, jalur MRT lebih tepat jika dibangun dari timur ke barat, yakni menghubungkan Cikarang (Bekasi) hingga Balaraja (Tangerang). Sebab, permukiman penduduk lebih banyak di jalur timur-barat dibanding selatan-utara.

"Lagi pula, jalur selatan-utara kan jalannya relatif bagus, jadi cukup dengan bus transjakarta. Dari selatan-utara juga sudah ada jalur lingkar kereta api. Kalau timur-barat kan belum ada. Tapi, Jepang tetap ngotot utara-selatan," kata Basuki saat berbincang di kantor redaksi harian Kompas, Selasa (29/4/2014).

Basuki menuturkan, beberapa waktu lalu, ia sempat bertemu dengan sejumlah profesor dari Jepang. Pertemuan dilakukan di kediaman dinas Dubes Jepang untuk Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Basuki mengaku telah menyampaikan secara terbuka bahwa kajian Jepang tentang proyek MRT di Jakarta keliru untuk saat ini karena kajian tersebut dibuat sekitar 20 tahun yang lalu.

Menurut Basuki, kajian pembangunan MRT pada 20 tahun yang lalu masih benar karena pada saat itu. Pusat kegiatan ekonomi masih terpusat di kawasan Glodok. Perumahan-perumahan mewah pun hanya berada di kawasan Menteng, Kebayoran Baru, Pondok Indah, hingga Cinere, Depok.

"Dulu kan belum terpikirkan akan ada Gading, Serpong, BSD, Cikarang, dan Balaraja. Tapi, Jepang sudah menganggap kajian mereka yang paling benar ya sudahlah," ujar Basuki.

Karena itu, Basuki mengaku telah mengundang pihak swasta yang berminat membuat kajian MRT timur-barat. Bila nantinya kajian tepat, ia berjanji akan mengusahakan pembangunan jalur tersebut. "Jadi, saya mulai meragukan kinerja JICA," ujarnya.

Pembangunan jalur MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan telah dimulai sejak Oktober 2013. Menurut rencana, pembangunan akan memakan waktu selama tiga tahun. Diperkirakan, MRT pada jalur tersebut akan mulai beroperasi pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com