Ibunda korban, M (40), mengatakan, peristiwa yang menimpa anaknya terjadi pada 30 April 2014 lalu. Dugaan perbuatan asusila ini diketahui saat M melihat cara berjalan anaknya yang tidak wajar.
"Saya tanya kenapa, tetapi dia bilang digigit semut," kata M, saat ditemui di kediamannya di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/5/2014).
Belakangan diketahui bahwa alat vital W bengkak. Ketika ditanya, W pun tidak banyak bicara. Dia hanya menyebut nama salah satu guru di sekolah tersebut. "Anak saya memang tidak ingat bagaimana kejadiannya, tetapi yang selalu dia bilang nama itu (gurunya)," ujar M.
Dia kemudian membawa putrinya ke bidan, tidak jauh dari rumahnya. Bidan itu kemudian mengarahkan W ke Rumah Sakit Ibu dan Anak di Depok. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada indikasi kekerasan seksual terhadap W.
"Dokter bilang ini akibat penganiayaan. Saya disarankan untuk melakukan visum terhadap anak saya," ujar M.
Dengan diantar kerabatnya yang seorang polisi, M melaporkan kejadian yang menimpa putrinya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur. "Sekarang ini belum visum karena anak saya masih trauma," ujar M.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto belum banyak memberikan komentar mengenai kasus tersebut. "Intinya, Polres masih menindaklanjuti itu," jawab Didik singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.