Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Perempuan Lecehkan Murid "Play Group" Diduga Frustrasi

Kompas.com - 16/05/2014, 08:37 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Soal kasus kekerasan seksual oleh guru perempuan terhadap murid laki-lakinya di Play Group Saint Monica, psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga, motifnya bukan masalah seksual. Bisa jadi, guru perempuan itu hanya melampiaskan rasa frustrasinya.

"Frustrasi, sakit hati, dendam. Itu semua bisa jadi motif pelaku. Lalu kenapa harus ke anak-anak? Karena anak-anak itu soft target. Mereka korban yang sempurna. Mudah dibujuk rayu, mulutnya mudah ditutup," kata Reza yang mengaku baru mendengar kasus kekerasan seksual Saint Monica ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (16/5/2014).

Reza menjelaskan, pelaku perempuan tersebut harus segera diselidiki kehidupan sehari-harinya untuk mengetahui motif dan modus perilaku jahatnya tersebut.

"Apakah hubungan dengan suaminya harmonis (jika bersuami)? Apakah berhimpun (berkelompok) dengan orang-orang yang sama-sama berwatak iblis? Seperti di JIS itu kan begitu, ternyata mereka berhimpun. Pakai narkoba atau tidak?" tanya Reza.

Menurut dia, setiap kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di sekolah tidak boleh dianggap sebagai kasus kecil. Penegak hukum harus menerapkan asumsi bahwa semua anak di sekolah adalah korban dan dugaan semua warga sekolah adalah pelaku.

"Jangan berpikir, 'Ah...pelakunya cuma satu, ah...korbannya cuma satu.' Kejahatan dengan magnituda luar biasa ini harus disikapi dengan asumsi luar biasa pula," ucapnya.

Berdasarkan angka statistik dalam kasus kekerasan seksual, pelaku perempuan jauh lebih rendah dibanding pelaku laki-laki. Menurut Reza, hal itu karena modus yang dipakai keduanya berbeda.

"Pelaku perempuan menggunakan cara lunak. Dengan bujuk rayu misalnya. Jangan-jangan karena modus itulah angka pelaku perempuan rendah, padahal sebenarnya kasusnya banyak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com