Pantauan Kompas.com genangan tersebut setinggi 5 - 20 cm. Airnya pun terlihat keruh dengan warna kehijauan serta menimbulkan bau tidak sedap.
Handi (25), warga RT 007/008 Kalibaru Barat, mengatakan genangan tersebut tak kunjung surut sejak 5 bulan yang lalu, ia pun khawatir genangan tersebut menjadi sarang dari nyamuk demam berdarah.
"Banjirnya dari musim hujan sampai sekarang kagak surut, biasanya dulu langsung surut, " ujar Handi kepada Kompas.com, Minggu (18/5/2014).
Hal senada pun diungkapkan warga lainnya, Irfan (27). Menurut dia, warga memberi nama khusus kepada genangan itu. "Banjir abadi," kata Irfan.
Menanggapi keluhan itu, Camat Cilincing, Wawan Budi Rohman, mengatakan permasalahan tersebut telah ia sampaikan kepada pihak Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakut melalui surat sejak pertengahan April lalu.
“Memang saat ini kawasan tersebut sering terjadi genangan. Meski begitu saya sudah sampaikan kepada pihak Sudin PU Tata Air agar genangan tersebut dapat ditindak lanjuti dengan cepat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Utara, Wagiman Silalahi, mengatakan bahwa genangan tersebut terjadi karena saluran yang tidak berfungsi. Hal tersebut disebabkan banyaknya bangunan yang berdiri di atas saluran air.
"Memang di sekitar sana perlu dilakukan refungsi. Kebanyakan saluran disana sudah tertutup bangunan," ujarnya.
Namun, kata dia, untuk melakukan revitalisasi secara menyeluruh pihaknya masih menunggu selesainya pembangunan Akses Tol Priok (ATP) yang masih berlangsung.
Nantinya revitalisasi juga dilakukan dengan membangun pompa di dekat Kali Kresek sebagai muara dari saluran di sekitar yang meliputi wilayah Kelurahan Semper Barat, Semper Timur dan Kalibaru yang masih dalam wilayah Kecamatan Cilincing.
"Genangan akan tuntas bila pompa sudah dibangun dan revitalisasi saluran selesai. Untuk sementara nanti akan kita coba benahi salurannya, mudah-mudahan 2016 mendatang Revitalisasi bisa tuntas," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.