Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendukung Jokowi dengan Cap Jempol Darah

Kompas.com - 18/05/2014, 20:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi dukungan terhadap Joko Widodo untuk menjadi Presiden Republik Indonesia terus berdatangan. Seperti yang dilakukan para pendukung Jokowi di Simpang Lima, Semper Barat, Jakarta Utara, para warga memberikan dukungan kepada Jokowi.

Ketua Umum Barisan Rakyat Pendukung Jokowi For President (BRPJ4P) Lukmansyah mengatakan, bentuk dukungan itu adalah dengan memberikan cap jempol darah.

"Aksi ini kami lakukan bukan sekedar untuk mendukung dengan cara biasa, tapi melambangkan bahwa dukungan kami kepada Jokowi melambangkan suara kami adalah suara yang tidak bisa dibeli," ujar Lukmansyah, Minggu (18/5/2014) sore.

Lukmansyah menjelaskann BRPJ4P bukanlah organisasi politik melainkan kumpulan masyarakat yang satu visi mendukung Jokowi sebagai presiden Indonesia.

Aksi cap jempol darah ini digelar selama tiga hari, hingga 20 Mei, dari pukul 10.00 hingga pukul 17.00. Dia mempersilakan masyarakat yang ingin berpartisipasi untuk datang ke tempat itu.

"Kami memberikan gelang sebagai tanda ucapan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang memberikan dukungan," jelas Lukmansyah.

Lebih lanjut ia menjelaskan nantinya cap jempol darah tersebut akan diserahkan langsung ke Jokowi pada tanggak 24 Mei mendatang. Semua wilayah yang sudah mengumpulkan cap jempol yang akan dikumpulkan menjadi satu di Pejambon Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com, sejumlah warga memberikan dukungannya. Bahkan aksi ini juga menarik perhatian para pengendara yang melintas untuk berhenti dan turut memberikan dukungan kepada calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut.

Sulaini (54), warga Semper Barat, Cilincing, mengatakan senang bisa mendukung Jokowi sebagai presiden. Ia berharap bila Jokowi terpilih agar lebih bisa merakyat dan memperhatikan nasib rakyat kecil. "Pokoknya nanti harga sembako bisa semakin terjangkau," harapnya.

Adapun dalam aksi ini, pihak BRPJ4P mentargetkan 4.000 warga Jakarta Utara dan 20.000 warga DKI Jakarta pada umumnya bergabung dengan aksi dukungan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com