Kehilangan ini merupakan hal yang mengejutkan mengingat anjungan tersebut dijaga oleh sejumlah petugas keamanan, termasuk pegawai penerima penitipan tas.
"Setelah sarapan, kami masuk ke PP Iptek pukul 09.45, nitip tas, terus masuk ke PP Iptek. Selesai kegiatan 11.45, ambil tas yang dititip," kata Sally, salah satu orangtua murid yang menjadi saksi peristiwa itu.
Menurut Sally, jumlah tas yang hilang ada tiga berikut barang bawaan di dalamnya. Tas-tas itu adalah milik para siswa kelas II SD. Kehilangan itu terasa janggal. Sebab, selain sudah disimpan di tempat resmi "penitipan tas" secara berkelompok, ketiga tas yang hilang itu ternyata model dan bentuknya bukan tas anak-anak.
"Ketiga tas itu memang biasa dipakai oleh orang dewasa," kata Sally lagi. Hal ini memunculkan dugaan bahwa telah terjadi pencurian yang direncanakan di tempat itu.
"Kalau kebawa rombongan lain pun berarti petugasnya enggak ngawasin saat pengambilan barang, karena tas anak-anak disimpen di satu rak, enggak nyampur sama rombongan lain," kata Sally lagi.
Mendapati ada tas yang hilang, salah satu guru di SD Gemala, Ananda Sofiatun, pun langsung membuat laporan kehilangan. Berita kehilangan itu pun dicatat oleh petugas yang berjaga. Mereka berjanji akan menelusuri kasus kehilangan ini. "Kalau nanti ditemukan, mereka menjanjikan akan menghubungi lagi," kata Sofie.
Tanggapan TMII
Menanggapi kasus ini, Manajer Informasi TMII Suryandoro yang dihubungi melalui sambungan telepon mengaku sudah mencari tahu soal peristiwa hilangnya barang bawaan pengunjung tersebut. "Menurut laporan yang saya terima barusan, ada kemungkinan tas-tas itu terbawa oleh rombongan lain," kata Surya.
Namun, ketika ditanya lebih jauh terkait posisi tas yang sudah dilokalisasi sehingga kecil kemungkinan terbawa rombongan lain, dan pilihan tas yang hilang adalah tas orang dewasa, Surya tak bisa menjawab banyak.
"Iya itu salah satu kemungkinan, Pak, petugas keamanan kami sedang merapat ke sana sekarang," jawab Surya.
Surya mengaku, kasus kehilangan tas di PP Iptek merupakan kali pertama. "Kami akan menyelidiki kasus ini dan kami tak ingin terulang lagi," kata dia.
Sebelumnya, Surya sempat menjelaskan, PP Iptek seperti anjungan lainnya di TMII memiliki kuasa pengelolaan sendiri, termasuk dari sisi keamanan. "Tapi kami dari TMII akan ikut bertanggung jawab dengan kehilangan tersebut. Kami akan mintakan laporannya, dan coba lacak," ungkap Surya lagi.
Menurut Surya, sama halnya dengan anjungan lain di TMII, PP Iptek merupakan unit yang dikelola lembaga. "PP Iptek itu di bawah Kemendikbud," kata dia.
PP Iptek berdiri dari ide Kementerian Riset dan Teknologi. Tempat ini memiliki luas 24.000 meter persegi yang dibangun di atas lahan 42.300 meter persegi. Di dalamnya disajikan berbagai peragaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi diciptakan dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.