Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Jamin DKI Tak Minim Pembangunan

Kompas.com - 28/05/2014, 19:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bahwa proyek yang tidak didaftarkan ke unit layanan pengadan (ULP) barang dan jasa, akan dicoret dan tidak akan dimasukan ke anggaran pengadaan barang dan jasa (APBD) Perubahan 2014. Namun ia memastikan, hal ini tidak membuat Jakarta minim terhadap pembangunan. pasalnya, sudah akan ada beberapa proyek pengganti yang dipersiapkan agar anggaran tetap terserap.

Menurut Basuki, beberapa proyek pengganti tersebut antara lain renovasi rumah sakit yang membutuhkan dana sekitar Rp 2 triliun, serta pembangunan rumah susun terpadu di pasar rakyat yang menelan anggaran sekitar Rp 1 miliar.

"Terus PT Pembangunan Jaya perlu untuk reklamasi pantai, mereka perlu Rp 1,5 triliun. Kita juga mau bangun area terbuka di kampung-kampung perlu sekitar Rp 3 triliun," jelasnya di Balaikota Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Selain itu, Basuki juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI berniat menaikan level Bank DKI menjadi bank BUKU 3, yakni bank yang bisa membuka cabang di seluruh Indonesia.

Karena itu, Basuki mengatakan bahwa Pemprov DKI berniat menyuntikan dana sebesar Rp 3 triliun kepada bank tersebut.

"Menurut Bank Indonesia, Bank DKI hanya perlu Rp 3 triliun lagi untuk jadi bank buku tiga yang boleh buka cabang di seluruh Indonesia. Karena itu, kita mau setor Rp 3 triliun ke Bank DKI," jelasnya.

Seperti diberitakan, hingga saat ini, penyerapan anggaran pada APBD DKI 2014 baru mencapai persentase sebesar 11 persen.  Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti, ada 1.886 paket lelang proyek yang belum sempat terdaftar di ULP.

Sebelumnya, Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI Jakarta I Dewa Gede Sony Ariyawan mengatakan, ada sekitar 5.114 paket lelang proyek yang didaftarkan hingga hari terakhir yang jatuh pada Jumat (16/4/2014). Jumlah tersebut, kata dia, setara dengan 73 persen dari jumlah total yang seluruhnya berjumlah 7.000 paket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com