Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diimbau Tunda Pelaksanaan Lelang Melalui ULP

Kompas.com - 19/05/2014, 16:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengimbau Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menunda pelaksanaan lelang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa DKI DKI Jakarta. Menurut dia, sejak ULP terbentuk pada Maret lalu hingga kini, ULP belum siap sepenuhnya melaksanakan fungsinya sebagai tempat pelelangan satu pintu.

Tahun ini, lanjut dia, lebih baik pelaksanaan pelelangan dikembalikan ke ULP masing-masing SKPD. Sehingga, program dapat cepat terlaksana dan anggaran dapat terserap maksimal. Sebaiknya, ULP beroperasional efektif pada tahun 2015 mendatang, seiring dengan persiapan di dalamnya.

Misalnya, persiapan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana pendukung, dan sosialisasi kepada seluruh SKPD terkait tata cara pelelangan satu pintu model baru melalui ULP. Minimnya SDM dan unsur lainnya itu membebani ULP yang harus melaksanakan lelang 56 ribu kegiatan dari 750 SKPD dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) DKI Jakarta.

Belum siapnya DKI dalam pembentukan ULP ini, kata dia, berpengaruh pada rendahnya serapan anggaran DKI. Hingga pertengahan Mei ini penyerapan anggaran DKI, baru 10 persen dari total anggaran Rp 72 triliun.

Padahal, apabila dibanding tahun 2013 dengan waktu yang sama, penyerapan anggaran mencapai 30 persen. Sedangkan pada  2012 pada kurun waktu yang sama, serapan anggaran telah mencapai 32 persen.

"Ini baru yang pertama kali terjadi, setelah triwulan kedua, serapan anggaran masih sangat rendah. Sedangkan, di masing-masing SKPD, saat ini sudah menyusun pengajuan anggaran biaya tambahan (ABT) jelang APBD perubahan," kata Sarman.

Apabila Jokowi tidak cepat mengambil keputusan itu, maka pertumbuhan ekonomi DKI melambat. Seharusnya, kata dia, anggaran DKI yang besar sudah dapat dinikmati masyarakat melalui pelaksanaan program-program unggulan. Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi ini, sebab biasanya di awal kuartal kedua, SKPD telah sibuk mengerjakan proyek.

"Tahun ini, masih belum ada tanda-tanda akan mengerjakan sesuatu, karena proses pelelangan yang tidak jelas. Untuk itu, kita menunggu ketegasan gubernur," kata Sarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com