Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Sejarahnya, Jakarta Hanya Dibangun untuk Orang Kaya

Kompas.com - 01/06/2014, 13:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dalam sejarahnya, Jakarta merupakan kota yang dirancang hanya untuk dihuni orang yang berpenghasilan tinggi. Dahulu, menurut Basuki, semua fasilitas yang ada di Jakarta hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kaya.

"Jakarta ini dalam sejarahnya hanya dibangun untuk orang kaya. Jadi semua yang dibangun itu dirancang hanya untuk orang kaya. Kalau yang tidak punya duit, ya cuma nonton. Tinggal di pinggir kali, tinggal di gubuk-gubuk derita," katanya saat acara peluncuran HUT ke-487 Kota Jakarta yang dilaksanakan di Jembatan Marto, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Menurut Basuki, atas dasar itulah, dia dan Joko Widodo dipilih untuk maju dalam Pilkada 2012 lalu sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Saat itu, dia dan Jokowi bertekad mengubah Jakarta menjadi kota yang layak untuk semua kalangan.

"Kami bertekad mewujudkan keadilan sosial, kami ingin Jakarta ini jadi kota yang modern, tertata rapi, tetapi manusiawi untuk semua orang. Jadi bukan hanya untuk orang kaya saja," kata Basuki yang disambut tepuk tangan ratusan warga.

Basuki lalu menjelaskan, salah satu cara untuk mewujudkan keadilan sosial di Jakarta adalah dengan menyediakan tempat-tempat tinggal yang layak untuk warga miskin, yakni dengan membangun kampung deret.

Dia menilai, kampung deret merupakan kawasan hunian yang sehat dan bisa menghindarkan warga dari penyakit berbahaya, seperti TBC, malaria, atau demam berdarah.

"Penyakit-penyakit itu bisa muncul dari rumah-rumah yang tidak terkena sinar matahari karena saking padatnya. Karena beranak pinak sampai cucu, tinggalnya di samping-samping, akhirnya tidak ada lagi halaman," ujarnya.

"Tapi bagaimana kalau tempat tinggalnya di tanah orang atau di tanah pemerintah. Nah, kalau itu saat ini kami sedang menyiapkan rumah susun sebanyak mungkin. Nanti yang tinggal di sana tidak akan dikenakan biaya sewa, tapi hanya uang kebersihan," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com