Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digendong ke Mana-mana, Pengemis Tubuh Mungil Kantongi Rp 300.000 Sehari

Kompas.com - 05/06/2014, 14:25 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Memanfaatkan tubuh mungil Fuad Fadholi, pria berusia 35 tahun, Yayan (22) mengemis di jalan-jalan. Yayan menggendong Fuad demi mencari belas kasihan masyarakat. Dari keduanya didapatkan uang Rp 760.000 hasil mengemis dua hari.

Petualangan mereka berakhir saat tertangkap razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) oleh Sudin Sosial Jakarta Selatan. Keduanya tertangkap saat berada di lampu merah Ragunan, Rabu (4/6/2014), sekitar pukul 12.00.

"FF menjalankan aksinya di Jakarta sudah lebih empat tahun. Walaupun kondisi tubuhnya yang mungil, FF yang berkolaborasi dengan YY sangat aktif mencari uang," kata Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda, saat dihubungi, Kamis (5/6/2014).

"Dalam aksinya FF digendong oleh YY. Dengan penampilan seperti itu, masyarakat yang melihatnya merasa kasihan sehingga rupiah demi rupiah pun masuk ke kantong mereka berdua," katanya lagi.

Miftahul mengatakan, FF berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, tetapi mempunyai keluarga di Subang, Jawa Barat. Ketika terjaring oleh petugas, mereka mengaku penghasilannya sebesar Rp 300.000 per hari. Namun, ketika dimankan perugas, di dalam kantong kreseknya terdapat uang sebanyak Rp. 760.000.

"Itu hasil mengemis dua hari. Keduanya biasanya beraksi di pasar- pasar kota Jakarta. Keduanya memang sudah menjadi target petugas tapi baru kali ini keduanya bisa diamankan," ujar Miftahul.

Sehari-harinya, ujarnya, keduanya mengaku mengontrak rumah di Gang Nangka, Ciputat. Sedangkan saat ini, setelah terjaring, mereka telah ditempatkan di panti sosial Bina Insani Cipayung, Jakarta Timur. "Di sana akan di rehabilitasi," imbuhnya.

Miftahul mengatakan, operasi PMKS ini bekerja sama dengan satpol PP. Hal ini dilakukan untuk pengamanan menjelang puasa dan Pemilihan Presiden 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com