Menurut warga, mereka tidak pernah didatangi anggota babinsa untuk pendataan seperti yang disebutkan Yudi. "Saya sudah 30 tahun tinggal di sini, tetapi belum pernah ada anggota babinsa yang datang," ujar Ka, warga tersebut, kepada Kompas.com, Jumat (6/6/2014).
Pernyataan serupa juga diucapkan warga lain, Su dan Ba. "Tidak pernah ada babinsa yang datang, apalagi minta data pemilu. Paling cuma RT yang datang," ujar Su.
Sebelumnya, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku anggota babinsa. Warga kemudian diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Kamis (5/6/2014), Komandan Kodim 0501 Jakpus Letkol Infanteri Yudi Pranoto menjelaskan bahwa selama ini babinsa melakukan pendataan rutin guna memperoleh validitas data.
Yudi membantah bahwa data tersebut mengenai daftar pemilih tetap (DPT) dan mencari preferensi warga. Data itu, menurut Yudi, berupa kriteria umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.