Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Ada 18 Gate ERP Sepanjang Sudirman-Kota

Kompas.com - 09/06/2014, 15:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta tengah mengkaji sejumlah titik yang bakal menjadi pintu gerbang (gate) sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Gerbang itu untuk sensor pembaca alat on board unit (OBU).

OBU terpasang di tiap mobil yang melintas di jalur ERP. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar memperkirakan akan ada 18 gate di sepanjang Sudirman-Kota. "Untuk arah sebaliknya, kira-kira terpasang sekitar 20 gate," kata Akbar, di Balaikota Jakarta, Senin (9/6/2014).

Jumlah gerbang ditentukan oleh banyaknya persimpangan di sepanjang jalan tersebut. Jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan hasil evaluasi yang dilakukan. Semakin banyak jumlah gerbang, ia meyakini dapat menekan jumlah pelanggar ERP.

"Misalnya, pengendara yang tidak lolos dari gate di Ratu Plaza, Sudirman karena lewat Jalan Pintu 1 Senayan. Setelah keluar dari jalan itu, bakal ketemu gate berikutnya dan tetap dipotong saldonya," kata mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat itu.

Pihaknya juga tidak perlu menutup setiap persimpangan jalan sebagai alternatif pengendara menghindari jalur ERP. "Justru di situ letak seninya. Bagaimana menempatkan gate supaya tidak banyak yang lolos dari ERP dan jalan kecil ter-cover, itu strategi kami," kata Akbar.

Setiap kendaraan yang memasuki zona ERP akan dikenai tarif sekitar Rp 20.000 hingga Rp 40.000 atau bahkan lebih, hingga kemacetan bisa diminimalkan.

Penetapan tarif ERP ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pajak dan Retribusi Daerah oleh Kementerian Keuangan. Kemudian, disahkan melalui Perda, dan kuasa penetapan tarif ERP ini oleh Gubernur DKI Jakarta.

Rencananya, uji coba pelaksanaan ERP dilakukan pada Juli 2014. Uji coba penerapan ERP itu dilakukan melalui cara memberikan alat OBU kepada 30-50 unit mobil secara acak.

Adapun, mobil yang dipilih adalah mobil yang penggunanya sering beraktivitas di Jalan Sudirman dan Thamrin. Sementara, bagi kendaraan yang tidak memiliki OBU, tetapi nekat melewati jalur ERP akan ditilang secara elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com