"Ini tahap sosialisasi mengenai pembebasan bangunan tambahan dan rumah dinas mantan pegawai PJKA," kata Herry kepada wartawan di lokasi, Senin siang.
Menurut Herry, sosialisasi pada bangunan dinas mantan pegawai PJKA dan bangunan tambahan terkait masalah pembayaran ganti rugi. Sosialisasi juga dilakukan terhadap bangunan yang tumbuh dalam radius 20 meter dari pinggir bantaran rel untuk ditertibkan.
"Untuk rumah dinas PJKA, itu sudah kita bayar ke PT KAI. Sedangkan bangunan tambahan, kita akan melibatkan pihak P2T Jakarta Timur mengenai nilai ganti rugi bangunan," ujar Herry.
Selain bangunan di atas, bangunan liar yang ada di sepanjang jalur rel juga akan ditertibkan. Namun, lanjut Herry, khusus bangunan liar, pihaknya tidak akan memberikan ganti rugi bangunan.
"Dalam sosialisasi mereka sudah menerima, karena ini lahan milik PT KAI. Jadi ganti rugi hanya diberikan kepada mereka yang memiliki hak milik," ujar Herry.
Sosialisasi ini dilakukan dengan mendatangi langsung tiap warga yang memiliki rumah di pinggiran rel. Menurutnya, sepanjang jalur Manggarai-Bekasi akan dilakukan penertiban bangunan untuk proyek DDT tersebut. Sosialisasi selanjutnya akan dilakukan untuk bangunan DDT sepanjang jalur Bekasi-Cikarang.
"Untuk yang Bekasi-Cikarang, kita akan melakukan koordinasi dengan Pemkot Bekasi," ujar Herry.
Penertiban, menurutnya, sudah pernah dilakukan beberapa kali sejak tahun 2004 dan 2007. Namun, karena pengerjaan belum dilakukan, bangunan warga kembali tumbuh di sepanjang jalur tersebut.
Pihaknya memperkirakan, sepanjang jalur Manggarai-Cikarang terdapat lebih dari 500 kepala keluarga. Dari jumlah itu, terdapat 136 yang merupakan bangunan rumah dinas pegawai PJKA. Sebagian pembebasan lahan di beberapa titik menurutnya sudah dilakukan.
Rencananya, lanjut Herry, pembangunan DDT Manggarai-Cikarang akan dimulai sebelum atau sesudah pemilihan presiden tahun ini. Adapun Jalur DDT yang akan dibangun dari Manggarai hingga Bekasi, lanjut Herry, memiliki panjang sekitar 15 kilometer. Sedangkan jalur Bekasi-Cikarang, panjangnya mencapai 17 kilometer.
Untuk tahap pertama, pembangunan DDT di jalur Manggarai-Bekasi diperkirakan rampung pada tahun 2016. "Jadi tahun 2017 itu sudah mulai beroperasi," ujar Herry.