"Saya baru cari data-data orang terkait tersebut, sedang kita cari," kata M Fuad Basya saat dihubungi wartawan, Rabu (25/6/2014).
Fuad menambahkan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga sudah memerintahkan untuk mengusut kasus tersebut. Jika benar oknum TNI, kata Fuad, pihaknya belum memutuskan sanksi yang akan diberikan jika pelaku pembakaran tersebut benar-benar anggota TNI. "Nanti akan ada informasi selanjutnya, kira-kira nanti sore," kata Fuad.
Sebelumnya diberitakan, Yusri (40), seorang juru parkir di kawasan Monumen Nasional (Monas), dibakar. Pelakunya diduga oknum TNI berpangkat sersan satu berinisial H. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (24/6/2014) kira-kira pukul 22.45 WIB. Saat ini Yusril tengah dirawat di RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Seorang rekan korban mengatakan, korban sempat bercerita kepada temannya mengenai kronologi pembakaran dirinya. Yusri mengaku, pelaku yang berinisial H marah karena meminta uang Rp 150.000, tetapi hanya diberi Rp 50.000.
"Jadi, semalam setelah dibawa ke RSUD Tarakan, Yusri cerita kepada saya kalau kejadiannya itu karena pelaku ini minta uang setoran Rp 150.000 ke Yusri. Karena enggak sanggup dan cuma ngasih 50.000, lantas uang itu disobek pelaku. Tiba-tiba saja korban disiram bensin dan dibakar," kata rekan Yusri berinisial Fe (26) di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Menurut Fe, Yusri menceritakan bahwa pelaku memang kerap meminta setoran kepada juru parkir yang berada di Monas. Jumlahnya sekitar Rp 150.00 setiap satu orang juru pakir.