Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah dan Camat Penerima Mobil Dinas Diingatkan Tak Ganti Pelat

Kompas.com - 30/06/2014, 13:28 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Bekasi tidak memberi sanksi apa pun bagi lurah atau camat yang tertangkap tangan menghitamkan pelat mobil dinas mereka. Pemerintah hanya memberi peringatan dan mengembalikan pelat mobil menjadi merah.

"Nanti jika di tengah jalan ada upaya menghitamkan pelat dari lurah atau camat, tidak diberi sanksi karena belum ada sanksi yang menentukan. Tapi akan kita merahkan kembali pelatnya," ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Yayan Yuliana, di kantor Wali Kota Bekasi, Senin (30/6/2014).

Yayan mengatakan akan memberi peringatan kepada lurah atau camat yang melakukan hal tersebut. Selain itu, lurah dan camat diperbolehkan membawa mobil dinas untuk keperluan pribadi asalkan lurah dan camat tersebut mengajukan izin terlebih dahulu.

"Jika sewaktu-waktu mau digunakan untuk pulang kampung misalnya, boleh saja, asalkan izin ke atasan terlebih dahulu," ujar Yayan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi membeli kendaraan operasional berupa mobil Daihatsu Xenia untuk diberikan kepada 56 orang lurah dan mobil Daihatsu Terios untuk 12 orang camat di Kota Bekasi. Masing-masing lurah dan camat mendapatkan satu buah mobil. Total ada 68 mobil. 56 mobil Xenia untuk lurah dan 12 mobil Terios untuk camat.

Yayan mengatakan, pengadaan ini merupakan hibah dari Provinsi Jawa Barat. Anggarannya berasal dari APBD Provinsi sebesar Rp 15 miliar. Namun, pengadaan 68 mobil tersebut tidak dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemprov Jabar langsung memberikan anggarannya kepada Pemerintah Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com