Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Parkir Liar, Dishub DKI Gelar Operasi Derek Per Hari Ini

Kompas.com - 30/06/2014, 15:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketersediaan lahan parkir di Jakarta diyakini tidak akan mampu mengimbangi jumlah kendaraan bermotor yang pertumbuhannya naik pesat tak terkendali. Karena itu, tidak ada alasan bagi warga melakukan pelanggaran parkir hanya karena keterbatasan lahan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar menanggapi operasi derek yang mulai diterapkan pada hari ini, Senin (30/6/2014).

"Tidak akan mungkin menyediakan lahan parkir sesuai dengan jumlah kendaraan yang ada. Karena kalau lihat pertumbuhan kendaraan saat ini, bisa bisa seluruh Jakarta untuk tempat parkir semua," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar, di Balaikota Jakarta, Senin siang.

Karena itu, Akbar menyarankan apabila warga ingin berpergian ke suatu kawasan yang lahan parkirnya terbatas, maka sudah selayaknya tidak naik kendaraan pribadi, tapi naik angkutan umum. Bagi warga yang tetap nekat melanggar, maka kendaraannya akan diderek dan akan dikenakan biaya angkut sebesar Rp 500.000.

"Jadi saran kami kalau tidak ada tempat parkir, jangan gunakan mobil, jangan gunakan kendaraan pribadi. Tapi pakai angkutan umum. Kita enggak bisa tolerir karena tempatnya kurang terus boleh melanggar, boleh parkir di pinggir jalan gitu," jelasnya.

Dalam operasi ini, kendaraan yang terjaring razia akan langsung diderek oleh petugas dari Dinas Perhubungan. Pemilik yang berniat mengambil diwajibkan membayar jasa derek sebesar Rp 250.000 untuk sepeda motor dan Rp 500.000 untuk mobil. Uang jasa tersebut dibayarkan melalui transfer ke rekening kas daerah di Bank DKI.

"Hari ini kita konsentrasi untuk pelanggaran parkir. Jadi ada lima lokasi yang kita operasi, yakni di Pasar Tanah Abang, Stasiun Jatinegara, Stasiun Jakarta Kota, Kalibata City, dan Marunda. Sekarang kan kita tindakannya berupa derek, kalau untuk motor kita angkat. Tapi kalau ada pemiliknya di lokasi, polisi akan langsung memberikan tilang," jelas Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com