Dia menyebut ada sejumlah kota yang gagal menanggulangi kemacetan dengan ERP. "Selama ini, pengalaman banyak negara kan berhasil meskipun ada juga yang gagal kayak di Hongkong dan Bangkok. Tentu kita harus banyak belajar dari sana agar kegagalannya tidak terulang di sini," kata Izzul, di Balaikota Jakarta, Rabu (16/7/2014).
DTKJ sendiri, kata Izzul, sangat mendukung penerapan ERP di Jakarta karena penerapan ERP akan dapat menaikkan pendapatan asli daerah.
Terlebih lagi, Pemprov DKI telah berjanji pemasukan dari ERP akan digunakan untuk membenahi angkutan umum, salah satunya peningkatan subsidi untuk penumpang.
"Kan pendapatan DKI dari sektor transportasi sangat tinggi, di atas Rp 7 triliun tiap tahun. Tapi, yang masuk ke subsidi transportasi itu sangat kecil, tidak sampai Rp 1 triliun," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.