Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta: Ledakan Pipa Gas PGN Tak Terkait Langsung dengan Proyek MRT

Kompas.com - 18/07/2014, 06:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta menyatakan bahwa ledakan pipa gas milik PGN, di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/7/2014) malam, tidak terkait langsung dengan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Pada saat kejadian, tak ada aktivitas penggalian maupun pengeboran oleh PT MRT Jakarta di sana.

Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, ledakan pipa gas terjadi karena ada proses pemindahan utilitas milik PT Telkom. Pemindahan alat milik PT Telkom ini dilakukan karena akan ada kegiatan konstruksi terowongan dan stasiun bawah tanah MRT.

"Dapat disimpulkan bahwa terjadinya ledakan tidak terkait langsung dengan PT MRT. Pemindahan utilitas di sepanjang koridor MRT menjadi tanggung jawab pemilik utilitas," kata Dono, di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Menurut Dono, dari hasil sementara pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian diketahui bahwa sumber api dari pipa gas yang bocor berasal dari bagian pipa yang tidak terbuat dari baja. Saat ini, kata dia, kepolisian sudah menyita beberapa peralatan yang ditemukan di lokasi kejadian.

Dari semua peralatan yang disita itu, lanjut Dono, tak satu pun yang adalah milik PT MRT Jakarta. "Peralatan yang diamankan adalah peralatan milik pihak yang sedang mengerjakan utilitas. Kami tidak berusaha menyalahkan pihak lain. Hanya saja kepada pemilik utilitas dimohon agar ke depannya bisa berkoordinasi dengan kami," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pipa gas milik PGN di depan Mapolda Metro Jaya terbakar pada Rabu malam sekitar pukul 23.25 WIB. "Ketika sedang mengerjakan bagian fiber optik Telkom (terkait) proyek MRT, para saksi melihat asap dari pipa gas dan tak lama kemudian keluar api setinggi 2 meter," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com