Hal ini disampaikan Dwi, saat meninjau Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (23/7/2014).
Untuk menangkal aksi meresahkan preman dan calo, dia mengaku sudah menginstruksikan jajarannya melakukan pengamanan yang bersifat mobile di tempat keberangkatan mudik, termasuk di terminal-terminal.
"Polisi di sini tidak hanya diam, tapi bergerak dan patroli, mana yang perlu dijaga dan jangan sampai ada copet termasuk calo yang merugikan masyarakat," kata Dwi.
Dia mengimbau masyarakat untuk tak segan melaporkan calo dan preman kepada petugas di tempat keberangkatan mudik. Pun kejahatan dan aksi kriminal yang berpotensi terjadi selama mudik lebaran.
"Nanti kalau ada calo yang merugikan dan menipu, termasuk kejadian yang sering yaitu hipnotis, atau yang diambil barang-barangnya, saya sudah sampakan ke anggota di sini, termasuk Kapolres," ujar Dwi.
Menurutnya, pengamanan di tempat keberangkatan mudik tidak hanya berasal dari jajaran Polsek dan Polres wilayah, tetapi juga mendapat bantuan personel dari Polda Metro Jaya.
Dwi menyebut, dalam Operasi Ketupat Jaya, jajarannya menurunkan 7.640 personel untuk berjaga di seluruh tempat keberangkatan mudik yang bekerja sama dengan instansi lainnya. "Sehingga yang mudik, bisa selamat sampai tujuannya," kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.