Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Bakal Bangun Lapangan BMW Seperti Stadion Milik Arsenal

Kompas.com - 26/07/2014, 17:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, meyakini Stadion Taman BMW, Tanjung Priok, Jakarta Utara bakal sama megahnya dengan stadion yang biasa menyelenggarakan pertandingan Liga Primer Inggris.

Ia mengklaim, Stadion BMW dapat menampung 50.000 penonton dan memiliki desain turban (peci yang dililit sorban).

"Sesuai ketentuan FIFA, stadion taraf internasional harus dapat menampung 40.000 penonton. Nanti Stadion BMW akan seperti Emirates Stadium, markas Arsenal," kata Saefullah di Jakarta, Sabtu (26/7/2014).

Untuk merealisasikan proyek yang masih bersengketa itu, ia mengaku telah bekerjasama dengan asosiasi arsitektur Jakarta. Beberapa desain telah diajukan dan mencerminkan kota Jakarta. Seperti elang bondol dan turban.

Akhirnya, DKI memilih turban sebagai desain pembangunan stadion BMW. Selain itu, Stadion BMW bakal memiliki dua lapangan sebagai tempat latihan para pemain sepak bola.

Sehingga, nantinya stadion utama tidak akan lagi dipergunakan untuk latihan para pemain.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI (Kadisorda) Ratiyono, mengatakan pembangunan stadion itu akan menggunakan anggaran multiyears (jamak).

Tahun ini, Pemprov DKI menganggarkan Rp 50 miliar untuk pematangan sawah. Pemprov DKI pun telah menetapkan PT Jakarta Propertindo untuk membangun stadion.

"Untuk sengketa lahan yang digugat dua ahli waris diproses oleh Biro Hukum. Kemarin, katanya satu ahli waris tidak memenuhi panggilan PN Jakarta Utara 4 kali, berarti seharusnya gagal dong. Biro Hukum minta Pengadilan Jakut untuk memberi keputusan, karena sudah 4 kali pemanggilan, tidak datang. Jadi, bisa langsung diproses sertifikatnya," kata Ratiyono.

Rencananya, di sisi samping Stadion Taman BMW akan dibangun restoran tepi danau dan toko yang dikelola PT Jakpro. Ia berharap, pembangunan Stadion Taman BMW ini rampung pada 2017 mendatang, atau sebelum penyelenggaraan Asian Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com