Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penahanan Dua Guru Diperpanjang, JIS Gelar Doa Bersama

Kompas.com - 01/08/2014, 18:48 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga besar Jakarta International School (JIS) yang terdiri dari staf pengajar, wali murid, dan siswa menggelar doa bersama di halaman depan JIS, Jalan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (1/8/2014).

Keputusan polisi yang memperpanjang masa penahanan dua guru JIS tersangka kasus kekerasan seksual, Neil Bantleman dan Ferdinant Tjiong, adalah alasan utama diadakannya kegiatan doa bersama tersebut.

"Kami akan terus mempertanyakan kasus ini karena kami yakin Neil dan Ferdi tidak bersalah. Kami tidak tahu alasan kenapa mereka harus ditahan lebih lama lagi," kata salah seorang yang menjadi perwakilan untuk membacakan rilis media JIS sebelum doa bersama.

Istri Neil dan Ferdi tidak hadir dalam doa bersama itu karena kondisi mereka yang masih syok atas keputusan perpanjangan penahanan. Selain doa bersama, para peserta juga menyalakan lilin sebagai tanda duka cita.

Seorang siswa SD JIS bernama Max juga membacakan surat yang berisi dukungan kepada dua guru tersebut. Selain Max, dukungan juga diberikan oleh dua orang siswa perempuan SMA JIS yang menyanyikan lagu bertemakan harapan.

Tak ada petinggi JIS, seperti Kepala Sekolah Timothy Carr dan wakilnya Steve Druggan, dalam acara tersebut karena mereka tengah mengadakan orientasi untuk guru baru JIS di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Polda Metro Jaya memutuskan memperpanjang masa penahanan Neil Bantleman dan Ferdinant Tjiong menjadi 40 hari. Seharusnya, masa penahanan itu berakhir besok, Sabtu (2/8/2014).

Baca juga: JIS: Belum Ada Bukti soal Kesalahan Guru Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com