Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak MRT, Naik Motor dari Dukuh Atas-Bundaran Senayan Butuh 2 Jam

Kompas.com - 14/08/2014, 09:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mas Rapid Transit (MRT) melanjutkan tahapan konstruksi skala besar, yaitu tahapan pembangunan stasiun bawah tanah di seberang Istora Senayan dan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Proyek itu berimbas pada kemacetan di sepanjang Jalan Sudirman.

Pantauan Warta Kota saat melintas di jalan itu pada pukul 16.30, kemacetan mulai terasa dari depan Sudirman Plaza, di Jalan Jenderal Sudirman. Kemacetan disebabkan jalan semakin menyempit lantaran proyek tersebut. Ketika menelusur, kemacetan mulai terurai di depan Kampus Atma Jaya, di kawasan Semanggi. Lalu lintas kembali tersendat mulai dari samping Polda Metro Jaya menuju kawasan Bundaran Senayan.

Perjalanan dari depan Sudirman Plaza hingga kawasan Bunderan Senayan dengan mengendarai motor butuh waktu hampir dua jam perjalanan. Di kawasan itu terlihat polisi berjaga-jaga di sepanjang Jalan Sudirman.

Hikmat, pengendara motor, mengatakan, kemacetan akibat adanya penyempitan jalan sehingga membuat lelah untuk melintas di Jalan Sudirman. "Capek sekali, Mas. Istirahat dulu," kata karyawan swasta itu.

Tak hanya itu, seorang pengendara mengatakan, kemacetan di Jakarta sudah terbilang penyakit lama dan susah dihilangkan. Ia kurang percaya jika ada orang yang bisa mengurai kemacetan di Jakarta.

"Proyek MRT sebenarnya bagus. Cuma memang enggak bisa apa memikirkan pengendara yang melintas lewast sini. Saya mau makan di FX Sudirman. Janjian pukul 17.00. Paling sampai tujuan satu jam," katanya.

Ia berharap proyek MRT dapat dikerjakan dengan cepat. "Kami harapkan biar cepet selesai. Mana betah lama-lama di mobil berjam-jam begini," katanya.

Sejak Selasa (12/8/2014) malam, PT Mass Rapid Transit melanjutkan tahap konstruksi skala besar yaitu tahapan pembangunan stasiun bawah tanah di seberang Istora Senayan dan Bendungan Hilir Jakarta.

Dono Boestami, Direktur PT MRT Jakarta, mengatakan, dimulainya penggalian stasiun bawah tanah di semua titik ini menunjukkan kemajuan dari proyek pengerjaan transportasi massal berbasis rel tersebut. Dia mengatakan, untuk penggalian dan pembangunan stasiun bawah tanah itu juga berdampak bagian tengah jalan ditutup secara permanen selama dua tahun untuk dipakai sebagai area kerja.

Lajur kendaraan di dua titik itu akan dibuat sedikit berbelok dengan memanfaatkan lokasi jalur hijau dan trotoar jalan yang sudah dikupas dan dilakukan pengerasan. (m2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com