"Sebagai partai besar, PDI-P tentu tidak mau menempatkan sembarangan orang menduduki posisi penting," kata anggota Fraksi Golkar, Ashraf Ali, di Gedung DPRD DKI, Selasa (26/8/2014).
Mengenai siapa kader PDI-P yang dijagokan, Ashraf menyatakan mendukung nama Prasetyo Edi Marsudi. Ashraf berpendapat, pria yang akrab disapa Pras itu memiliki kemampuan menjalin komunikasi yang baik, baik dengan rekan separtai maupun rekan di luar partai.
"Saya lebih cenderung ke Pras. Orangnya sangat supel dan tidak terlalu formal. Dan kompetensi ketua DPRD itu bukan hanya dibutuhkan kemampuan yang formal saja, tetapi juga kemapuan informal," ujar Ashraf.
Pada DPRD DKI periode 2014-2019, PDI-P menjadi partai dengan kursi terbanyak. Berdasarkan UU No.27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) sebelum revisi, secara otomatis PDI-P berhak mendapatkan kursi Ketua DPRD.
Jumlah pimpinan DPRD DKI Jakarta terdiri atas ketua dan empat wakil Ketua. Pemilihan berdasarkan perolehan suara dari lima partai politik yang masuk lima besar.
Pada pemilihan legislatif 2014, lima partai yang masuk lima besar untuk daerah pemilihan DKI Jakarta adalah PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, dan Demokrat.
Dengan demikian, jabatan ketua akan dipegang oleh PDI-P, sedangkan keempat wakilnya masing-masing dari Gerindra, PKS, PPP, dan Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.