"Gedung ini kan sudah 30 tahun, masih layak untuk kita manfaatkan sampai 70 tahun. Ini hanya kulit terluarnya yang terlepas, strukturnya tidak ada, masih dalam kondisi yang sangat layak," ujar Yonathan seusai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Ia juga mengatakan telah memeriksa semua dokumen yang ada, mulai dari dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hasilnya, Yonathan kembali mengklaim tidak ada masalah dari dokumen-dokumen tersebut.
Yonathan menambahkan, meskipun yang terlepas adalah fasad Blok G Balaikota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Perumahan DKI mengecek semua gedung yang berada di kompleks Balaikota.
"Jadi, teman-teman jangan kaget kalau nanti kita pasang gondola. Mungkin hari ini kita akan lakukan pengecekan teknis dan memastikan gedung ini dalam kondisi aman," kata Yonathan.
Untuk kerusakan akibat peristiwa itu, Yonathan mengatakan, pihak kontraktor, PT Jaya Konstruksi, bakal bertanggung jawab. Seluruh kerusakan akan diperbaiki seperti sediakala oleh kontraktor.
Selain itu, DKI juga meminta lembaga independen atau laboratorium kampus, seperti dari ITB dan UI, untuk mengaudit peristiwa itu secara teknis. Nantinya, tim independen itulah yang akan mengeluarkan pernyataan terhadap hasil auditnya. Dalam jangka waktu 1-2 minggu mendatang, tim independen ini telah turun melakukan audit.
Fasad itu baru dipasang pada tahun 2010-2011 sebagai proyek retrofit (pemasangan teknologi baru pada sistem lama) green building yang dipasang PT Jaya Konstruksi sebagai kontraktor. Akibat kejadian itu, satu ruangan di Blok B yang posisinya berada di samping Blok G mengalami kerusakan.
Atap ruang Respon Opini Publik (ROP) jebol, khususnya di ruang rapat dan toilet. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejak malam tadi, beberapa lokasi berbahaya yang terkena reruntuhan telah dipasangi police line (garis polisi) dari Polres Metro Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.