Data manajemen Blok G mencatat, terdapat sejumlah 579 kios di lantai 3 Blok G. Dari data tersebut, pedagang yang aktif hanya tinggal 20 persen. Selebihnya, kios milik pedagang yang simpang siur keberadaannya ditutup sementara oleh manajemen Blok G.
"Kita kasih tujuh hari. Kalau tidak kembali, kiosnya ditutup permanen," ujar Manajer Blok G Tanah Abang Namen Suhadi kepada Kompas.com di tempat, Selasa (2/9/2014).
Nantinya, kios-kios yang telah ditutup permanen itu akan dialihkan bagi pedagang lain yang menginginkan tempat di Blok G, khususnya lantai tiga. Adapun terkait biaya sewa atau tidak masih dievaluasi oleh PD Pasar Jaya, yang juga menaungi Blok G.
"Dalam September ini sudah diputuskan," tutur Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis.
Namun, kondisi di lantai tiga Blok G semakin sepi. Berdasarkan data kehadiran pedagang hari ini, yang tercatat hanya 29 kios yang buka. Tetapi, tidak semuanya ada pedagang.
Pantauan Kompas.com, dari 29 kios hanya ada 13 kios lengkap dengan pedagang dan barang dagangannya. Selebihnya, ada toko yang buka tapi tidak ada pedagang di sana. Barang dagangan pun hanya terlihat beberapa dan diletakkan begitu saja.
Pemilik kios yang tidak hadir itu biasanya menitipkan uang retribusi saat petugas pasar keliling untuk absen dan menarik uang retribusi. Salah seorang pedagang manekin menuturkan, banyak yang seperti itu di lantai tiga Blok G karena ingin mempertahankan kios mereka yang masih gratis biaya sewa.
"Biasanya itu jadi gudang, nanti malam baru jual di bawah (jalan Tanah Abang)," tutur pedagang itu.
Menurut dia, selama pemilik kios tetap membayar walaupun tidak buka kiosnya, itu tidak apa-apa. Namun, untuk pedagang yang tidak buka dan tidak juga menitipkan uang untuk membayar ke petugas, itu yang terancam ditutup permanen.
"Kalau kayak gitu sudah cuek banget, enggak mau tahu lagi lah istilahnya," tambah dia.
Bagi kios yang tidak buka dan tidak membayar, petugas akan menandakan nomor seri kios tersebut. Sedangkan untuk kios yang buka tapi tidak ada orangnya, juga dicatat oleh petugas namun belum tahu ada tindak lanjut apa dari pihak manajemen.
"Saya juga bingung ya, ini kayak buka tapi enggak buka," kata petugas tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.