Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembenahan Blok G Tanah Abang Genap Setahun, Apa Kata Jokowi?

Kompas.com - 04/09/2014, 20:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanggal 2 September 2014 lalu genap setahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan pembenahan Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, persoalan di sana belum juga selesai.

Pedagang tidak kunjung mendapat pembeli, lantai tiga bangunan kosong ditinggalkan para pedagang yang barangnya tidak laku. Adapun sejumlah fasilitas belum selesai dibangun.

Lantas, apa tanggapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo?

"Itu bisa karena produknya ndak sesuai atau harganya emang ndak kompetitif," ujar Jokowi di Balaikota, Kamis (4/9/2014).

"Kalau soal fasilitas, apa coba yang tidak kami penuhi? Foodcourt kami bangun, ATM kami beri, gerbang minta gedein kami kasih, eskalator. Tapi, kalau produknya ndak kompetitif, saya harus buat apa?" ucap Jokowi. [Baca: Kios di Pasar Blok G Tanah Abang antara Hidup dan Mati]

Soal pendampingan usaha oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jokowi merasa hal itu tak diperlukan. Menurut Jokowi, pedagang Blok G jauh lebih mengerti dasar entrepreneurship.

"Pedagang lebih pintar dari dinas. Masak dinas yang ajarin pedagang. Dinas itu ya birokrasi," ujar Jokowi. [Baca: Ahok: Kelihatannya Enggak Mungkin Gratis Terus]

Dia memastikan tidak akan melaksanakan pendampingan usaha kepada para pedagang.
"Entrepreneur itu memang harus tahan sama bantingan. Kalau dia ndak laku, ya ganti, apa yang laku," ujarnya.

Dalam data manajemen Blok G, terdapat sejumlah 579 kios di lantai 3 Blok G. Dari data tersebut, pedagang yang aktif hanya tinggal 20 persen. Selebihnya, kios milik pedagang yang simpang siur keberadaannya ditutup sementara oleh manajemen Blok G.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com