Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Naik ke Atap Bus, "The Jak" Mungkin Merasa Gagah tapi...

Kompas.com - 07/09/2014, 08:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pendukung fanatik Persija Jakarta, The Jak Mania, disebut sebagai salah satu kelompok masyarakat yang sering melanggar aturan lalu lintas di DKI Jakarta. Pelanggaran itu antara lain berupa kebiasaan mereka naik ke atap bus menjelang dan setelah laga Persija.

"Mereka mungkin menganggap (naik ke kap bus) itu gagah, padahal itu membahayakan keselamatan," ujar Kepala Sub Direktorat Dikyasa Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Warsinem, dalam kampanye keselamatan berlalu lintas, di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (7/9/2014) pagi.

"Padahal kalau jatuh dari atas kap, yang rugi siapa? Polisi, orang tua, apa diri sendiri?" lanjut Warsinem. Banyak fans Persija yang tertangkap karena pelanggaran lalu lintas ini, ujar dia, masih berusia belia. Karenanya, dia berharap para pihak terkait terutama pengurus The Jak Mania untuk ikut membantu kepolisian melakukan sosialisasi pentingnya keselamatan berlalulintas.

Warsinem berharap The Jak lebih tertib bila ingin datang ke stadion. "Kami berharap tak nanti tak ada lagi The Jak yang naik ke kap mobil," ujar dia.

Pada 2013, kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencatatkan 25.157 orang meninggal. Dari angka itu, 676 orang meninggal dalam kecelakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Di tataran global, Indonesia menempati peringkat kelima angka kecelakaan lalu lintas. Jumlah insiden tersebut hanya berada di bawah China, India, Nigeria, dan Brasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com