Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien RS Azra yang Tewas Melompat dari Hotel, Dosen dan Warga Pondok Aren

Kompas.com - 08/09/2014, 15:57 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - RN (46), pasien RS Azra Bogor yang loncat dari lantai 10 bangunan hotel, Senin (8/9/2014) pagi, berprofesi sebagai dosen.

Berdasarkan identitas di surat izin mengemudi (SIM) yang dipegang polisi, RN beralamat di Vila Bintaro Regency RT 5/12, Pondok Kacang/Pondok Aren, Tangerang, Provinsi Banten.

"Dosen di kampus mana, kami belum tahu, soalnya pihaknya keluarga belum bisa dimintai keterangan," ujar Kapolsek Bogor Utara Kompol Indrianingstyas

Indrianingstyas menjelaskan, saat ini seorang pekerja dan petugas keamanan di hotel tersebut sedang dimintai keterangan penyidik Polsek Bogor Utara.

"Pekerja bangunan itu yang sempat memegang tangan korban, sebelum akhirnya korban melompat," ujar Indrianingstyas.

Dari hasil olah TKP, tubuh RN membentur aspal dan tembok di samping pagar tembok RS Azra. Indrianingstyas menjelaskan, saat petugas datang ke lokasi kejadian, RN sudah dipindahkan ke IGD RS Azra.

"Saat di IGD kita baru dikasih tahu oleh seorang perawat bahwa korbannya pasien di rumah sakit Azra. Sebelumnya kami tidak tahu identitasnya," kata Indrianingstyas.

Seperti diberitakan sebelumnya, RN, pasien rumah sakit (RS) Azra Bogor tewas setelah loncat dari lantai 10 hotel yang berlokasi di samping areal rumah sakit. Tubuh RN terempas ke aspal di areal parkir RS Azra dan tewas di lokasi kejadian dengan kondisi luka parah.

RN dirawat di RS Azra sejak Minggu (7/9/2014) malam karena menderita penyakit ambeien. Saat ini jenazah RN sudah berada di ruang jenazah RS Azra. Sementara itu, pihak rumah sakit enggan memberikan keterangan terkait kejadian yang menimpa salah satu pasiennya.

"Maaf saya tidak bisa memberikan keterangan, silahkan tanya saja ke polisi," ujar Khaerunnisa, Kepala Humas RS Azra.

(Soewidia Henaldi/Lucky Oktaviano)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com