Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Perdata Kasus JIS Mulai Disidangkan

Kompas.com - 09/09/2014, 16:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perdata antara ibu korban kekerasan di Jakarta International School (JIS), TH, dengan pihak JIS digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2014).

Sidang dihadiri dari pihak JIS dengan kuasa hukumnya Harry Pontoh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan dari perwakilan perusahaan penyedia tenaga kerja alihdaya (outsourcing) PT ISS. Namun TH, ibu korban AK, tidak hadir dalam persidangan itu. Dia hanya diwakili pengacaranya.

Sidang yang dimulai pukul 11.30 hanya berlangsung sekitar 20 menit. TH menggugat JIS dan Kemendikbud dengan ganti rugi immaterial sebesar Rp 1,5 triliun, karena anaknya mengalami kekerasan seksual di lingkungan sekolah.

Di dalam persidangan, pihak JIS meminta agar pihak PT ISS yang merupakan penyalur tenaga kerja outsourcing ikut digugat sebagai pihak. Sidang pun ditunda hingga ada kepastian keterlibatan PT ISS.

Sidang akan dilanjutkan Selasa (16/9/2014) pekan depan dengan agenda mendengarkan keterangan dari ISS. Usai persidangan, Harry Pontoh mengatakan, sidang ini baru tahapan awal, dimana ISS diminta agar menjadi pihak tergugat,

"Kan kita menarik ISS untuk menjadi pihak (tergugat), ini akan ditetapkan oleh majelis hakim. majelis hakim mendengar dulu keterangan dari ISS," ujar Harry.

Ia mengatakan, alasan TH menggugat adalah karena terjadi kekerasan seksual kepada anaknya yang dilakukan pegawai ISS. "Kalau memang itu terjadi, ISS harus terlibat, karena itu pegawai ISS bukan dari pegawai JIS. Tadi dari ISS sudah hadir, dan minggu depan akan memberikan tanggapan," tutur PT ISS. (Theresia Felisiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com