Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kapok Ditertibkan, PKL Tetap Jualan di "Jembatan Cinta"

Kompas.com - 11/09/2014, 20:27 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan layang atau flyover di Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi lokasi nyaman bagi para pedagang kaki lima. Meskipun sering ditertibkan, mereka mengaku tidak kapok kembali berdagang di lokasi yang sering disebut "jembatan cinta" itu.

"Sudah sering ada sih (penertiban). Tapi di sini kan banyak yang datang. Ya, mending jualan di sini," kata Ahmad, seorang pedagang siomai sambil melayani pembeli, Kamis (11/9/2014).

Ia mengatakan, jembatan cinta merupakan lokasi yang menguntungkan dagangan siomai dan batagornya. Menurut dia, orang-orang yang berpacaran berpacaran di lokasi itu tak pernah lupa membeli makanan di PKL sekitar. Mereka baru pindah bila ada penertiban dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Ia mengaku berjualan mulai sejak pukul 16.00 WIB sampai sekitar pukul 10.30 WIB. "Malam sih lebih ramai. Tapi kalau ada Pol PP, boro-boro mau dagang. Yang pacaran aja enggak ada," ucap Ahmad.

PKL lain yang menjual buah, Faldi mengatakan, jembatan cinta adalah tempat pertamanya berjualan di Jakarta. Dia datang dari Jawa Tengah untuk mencari peruntungan di Jakarta dengan cara berjualan. 

Jika ada penertiban, ia memilih pindah lokasi berjualan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut Faldi, adanya PKL di tempat itu jelas menguntungkan pengendara yang berhenti di jembatan layang itu.

"Mereka kan capek di jalan. Terus berhenti. Bagus dong kita bantu mereka biar kenyang atau istirahat," kata Faldi.

Meskipun begitu dia mengakui bahwa kriminalitas juga terjadi di kawasan itu. Ada korban tabrak lari ataupun penusukan terhadap pasangan yang tengah berpacaran di jembatan cinta itu.

"Takut juga sih. Kalau saya yang jadi korban gimana. Nah kalau enggak jualan juga gimana?" ucap dia.

Pantauan Kompas.com, para PKL mulai berdatangan di kawasan itu mulai sekitar pukul 16.30 WIB. Mereka berhenti di sisi kiri kedua jalan itu. Pada saat yang bersamaan, beberapa pengendara pun berhenti di pinggir jalan untuk berisitirahat sambil memesan dagangan PKL.

Selang dua jam kemudian, belasan PKL sudah memajang dagangan di gerobak masing-masing pada dua ruas jalan itu. Ada penjual minuman botol, penjual siomai dan batagor, serta beberapa penjual buah potong dan rujak. Para PKL mengaku berdagang sejak pukul 16.00-22.30 WIB.

Semakin malam, jumlah PKL semakin bertambah seiring dengan bertambahnya warga yang nongkrong di tepi jalan layang itu. Kebanyakan dari mereka yang berhenti adalah pengendara motor. Meski begitu, beberapa pengendara mobil terlihat berhenti dan membeli dagangan PKL lalu melanjutkan perjalanan.

Sementara itu, tidak sedikit di antara gerobak PKL terlihat sepasang kekasih tengah bermesraan. Ada pula muda-mudi lain yang nongkrong di lokasi itu dengan duduk di atas motor masing-masing.

Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Syahdona menyatakan penertiban sudah sering dilakukan. Bahkan, Satpol PP dari Kecamatan Pasar Rebo selalu dikerahkan setiap harinya untuk menghalau PKL dan warga.

"Kami sudah bermitra dengan Kecamatan Pasar Rebo untuk ini. Saya baru tahu kalau ada lagi. Ini akan kami masukkan ke kami. Pasti akan ditertibkan lagi," kata Syahdona saat dihubungi Kompas.com.

Syahdona mengatakan, luasnya wilayah Jakarta Timur membuatnya mengerahkan seluruh aparat kelurahan dan kecamatan masing-masing untuk menjaga kawasan tersebut. Apabila diperlukan tambahan personel, kata dia, Satpol PP wilayah akan membantu dengan ikut mengerahkan personil di lokasi yang diperlukan.

Dalam pengamatan Kompas.com, selama di lokasi tersebut tidak ada satu personel Satpol PP pun berada di lokasi. Mobil Satpol PP pun tak terlihat berjaga di kawasan Pasar Rebo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com