"Masalah mutasi itu saya baru dengar. Ya kalau memang ada yang lebih baik, enggak masalah. Kan mungkin masyarakat butuh figur yang merespons masyarakat," kata AM, warga RT 02 RW 10, kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2014).
Menurut AM, kinerja Mulyadi memang baik dalam hal pelayanan. Namun, kadang mantan Lurah Warakas ini kurang merespons keluhan warga.
"Masalah keluhan banjir dan raskin (beras untuk rakyat miskin) itu kurang direspons," ujar AM.
Menurut AM, sebagai wakil masyarakat, Mulyadi seharusnya dapat merespons setiap kepentingan dan kebutuhan warga.
"Visi-misi Jakarta Baru itu kan merespons kepentingan masyarakat. Buat saya, kalau memang dimutasi karena ada kepentingan yang memang buat masyarakat yang kurang dikomodasi, ya enggak apa-apa," ujar AM.
Senada dengan AM, RH (34), warga RT 08 RW 18, menyatakan, dirinya menilai Mulyadi transparan dalam penggunaan anggaran dan juga pembangunan.
"Ya kita sepakatlah. (Mulyadi) dimutasi, kita bersyukur dengan harapan akan lebih baik," ujar RH.
ZN (40), warga lain dari RT 05 RW 11, mengutarakan hal senada. Ia berpendapat, kinerja Mulyadi di kelurahan itu biasa saja. "Kalau tanggapannya, saya merespons positif Lurah Mulyadi dimutasi. Siapa pun pengganti dia, nanti kita berharap, sosok selanjutnya bisa ngayomin masyarakat, bisa menjembatani lebih baik," ujar ZN.
Menurut ZN, Mulyadi kurang membangun komunikasi yang baik dengan warga. Ia menilai, Mulyadi tidak melibatkan perwakilan warga untuk beberapa kegiatan yang seharusnya berlaku demikian.
"Menurut saya, yang terpenting bangun komunikasi dan dapat menyelesaikan masalah di Tugu Utara," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.