Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Senjata Api Ditemukan di Mobil

Kompas.com - 21/09/2014, 16:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap dua orang serta menyita sejumlah senjata api dan senjata tajam dalam razia Cipta Kondisi di Jalan Balikpapan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9) sekitar pukul 02.30. Pelaku diduga bagian dari kelompok pencuri yang kerap beraksi dengan memakai kekerasan.

Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan, penangkapan diawali razia rutin yang digelar Polri hingga pelantikan presiden pada 20 Oktober. Dalam razia tersebut, polisi menghentikan mobil Toyota Rush berwarna putih dengan nomor polisi B 805 NRY.

Saat digeledah, di mobil tersebut terdapat sejumlah barang bukti, antara lain tiga pucuk senjata api rakitan jenis revolver. Di setiap senjata api itu terdapat lima peluru tajam. Hendro memastikan senjata api dan peluru yang ditemukan di mobil tersebut barang ilegal.

Selain itu, polisi juga menemukan 1 badik, 1 gunting pemotong gembok besar, 6 pasang pelat mobil, 2 pasang pelat sepeda motor, dan 4 plakban. ”Di mobil itu ada empat orang. Mereka kabur saat mobil dihentikan polisi dan digeledah. Dua orang kami tangkap, sedangkan dua orang lainnya kabur,” katanya.

Dua orang yang ditangkap adalah AS (29) dan S (47). S sempat ditembak polisi di kaki kirinya. Kedua pelaku yang tertangkap adalah warga Lampung. Mereka segera ditahan dan diamankan di Kepolisian Sektor Metro Gambir, Jatibaru, Jakarta Pusat. Begitu pula mobil Toyota Rush dan senjata api beserta pelurunya.

Martin Gunawan (19), petugas Citra Bhayangkara (CB), berada di sekitar lokasi saat penggeledahan berlangsung. Tugasnya adalah membantu operasi razia Cipta Kondisi kepolisian setiap malam. Menurut Martin, pada Sabtu subuh, petugas CB sebenarnya ditugaskan mengantisipasi balapan liar yang biasa berlangsung di sepanjang Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat.

”Pemeriksaan kemarin malam berlangsung seperti biasa, tidak ada yang mencurigakan. Mobil Toyota Rush itu lewat di jalur lambat. Saat dihentikan polisi dan diperiksa, ternyata ada senjata api. Tidak tahu senjata itu untuk apa,” kata Martin.

Kasus terus didalami

Hendro mengatakan, hingga kini pihaknya masih mendalami profil pelaku yang tertangkap dan kabur. Penelusuran identitas pelaku dilakukan dengan koordinasi Kepolisian Daerah Metro Jaya. Namun, dugaan sementara, mereka adalah kawanan pelaku pencurian.

Saat razia pada Sabtu malam tidak ada laporan pencurian yang diterima polisi. Kemungkinan, pelaku sedang mencari sasaran saat terjaring razia polisi.

Razia Cipta Kondisi ini, menurut Hendro, dilakukan polisi secara acak setiap malam. Targetnya, antara lain, mengantisipasi teroris, pemakai senjata tajam, dan senjata api, serta peredaran narkoba. Sejumlah pelanggar tertangkap dalam razia ini, tetapi penangkapan pada Sabtu malam tergolong penangkapan besar.

Penggunaan senjata api beberapa kali dilakukan pelaku kejahatan. Selain itu, pelaku juga kerap memakai replika senjata api untuk menakuti korban. Dalam pengungkapan kasus percobaan pencurian di minimarket Jalan Penjernihan II, Tanah Abang, Rabu dini hari lalu, pelaku membawa korek api yang berbentuk senjata api. Alat itu diduga dibawa untuk menakuti korban saat penangkapan. (ART/A06)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com