Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buahnya Paksa Muda-mudi Berbuat Mesum, Ini Penjelasan Kasatpol PP

Kompas.com - 23/09/2014, 15:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Radi Mahdi menganggap lumrah kasus anak buahnya yang ditangkap polisi karena memaksa sepasang remaja di bawah umur untuk berbuat asusila.

Zkr, anggota Satpol PP Kota Bekasi yang menjadi pelaku pelecehan seksual sepasang remaja asal Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, ditangkap Senin (22/9/2014) malam. [Baca: Paksa Muda-mudi Berbuat Mesum di Kantor Pemkot Bekasi, Satpol PP Ditangkap]

"Kasus ini lumrah. Sudah banyak anggota yang kami bina. Dengan modal bajunya, ada saja yang mintain duit PKL, memakai PSK enggak bayar, ada juga yang menipu," kata Radi Mahdi ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/9/2014).

Radi pun mengibaratkan, jika berbuat sesuai tugasnya, sosok petugas Satpol PP itu di atas manusia di bawah Dewa, karena dia penegak peraturan daerah. "Tetapi dari semua Satuan Kerja Perangkat Daerah, kata Radi, petugas Satpol PP itu adalah petugas paling rawan penyalahgunaan wewenang," kata Radi.

Terkait sosok Zkr, Radi mengakui bahwa selama ini belum ada laporan ketidakpuasan terhadap kinerjanya. Zkr sendiri sudah sekitar sepuluh tahun menjadi PNS.

"Malam itu, saat kejadian, memang dia Danru-nya (Komandan Regu-nya). Dia sedang jatah piket. Selama ini belum ada ketidakpuasan terhadap kinerjanya. Waktu kami tanya di sini, dia belum mengaku," kata Radi.

Menurut Radi, pemberian sanksi atas perbuatan asusila yang dilakukan Zkr masih akan menunggu hasil pemeriksaan di kepolisian. Setelah ada kejelasan dari polisi, kata dia, kasus itu akan dilaporkan ke wali kota agar diputuskan sanksinya.

"Sanksi nanti Badan Kepegawaian Daerah yang putuskan, yang jelas kalau dari saya, tidak ada upaya melindungi anggota yang salah, kalau masih bisa dibina, saya bina biar lebih bagus. Kalau sudah pidana ya kita serahkan ke polisi," kata Radi.

Radi mengatakan, ke depannya konsep pembinaan terhadap anggota Satpol PP harus seimbang antara punish and reward. Dia berharap anggaran pembinaan ditingkatkan dengan disediakannya psikiater.

"Saya pengennya sih menjadikan Satpol PP ini sebagai kawah candradimuka. Jangan ada Satpol PP cemen, Satpol PP loyo. Jadi nanti pegawai yang keluar dari Satpol PP bisa bangga," kata Radi. (Ichwan Chasani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com