Menurut Akbar, kompetensi yang dimiliki petugas Dishub adalah mengelola arus lalu lintas angkutan umum yang masuk dan keluar di terminal. [Baca: Kondisi Terminal di Jakarta Kacau, Revitalisasi Rp 12,5 Miliar Tak Terasa]
"Petugas Dishub kan hanya memiliki kompetensi untuk pengelolaan arus lalu lintas angkutan umum, bukan mengelola fasilitas yang ada di terminal," ujar Akbar, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Seperti diberitakan, sejumlah terminal bus kota di Jakarta belum berfungsi maksimal sebagai pengendali layanan angkutan umum. Salah satu di Terminal Manggarai, Jakarta Selatan.
Terminal yang dinobatkan sebagai terminal terintegrasi pertama dan ditata nyaman dengan berbagai fasilitas, ternyata kondisi sehari-harinya sama saja seperti terminal yang belum direvitalisasi.
Padahal, revitalisasi terminal yang diresmikan Gubernur Joko Widodo pada 16 April lalu itu menelan dana Rp 12,5 miliar. Penumpang masih naik atau turun dari bus sesukanya. Mereka tidak mau menggunakan tempat khusus untuk naik-turun penumpang.
Selain itu, penumpang juga dibiarkan hilir mudik melintasi jalur-jalur bus. Fasilitas tangga dan eskalator yang membawa penumpang ke lantai dua untuk transit ke halte Transjakarta atau menghubungkannya dengan jembatan menuju trotoar di seberang terminal nyaris tak terpakai.
Gubernur Joko Widodo pernah mengungkapkan mengenai rencana mengalihkan wewenang seluruh terminal di Jakarta dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta.
"Kan tahun ini semua terminal (yang) dirobohkan dibangun ulang. Semua akan kami serahkan ke BUMD Transjakarta," ujar Jokowi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan alasan di balik pelimpahan wewenang pengelolaan terminal dari Dinas Perhubungan ke PT Transjakarta. Menurut dia, pengelolaan terminal sangat erat dengan kegiatan proyek, dan hal itu dinilainya tak pantas dilakukan oleh institusi seperti Dishub.
Karena itu, alangkah lebih baik apabila Dishub fokus pada kegiatan pengaturan lalu lintas. "Jadi Dishub fokus pada lalu lintas saja. Banyak orang mengetem sembarangan kan masalah, bikin macet. Jadi Dishub urus macet-macet dong. Kalau sekarang kan Dishub sibuk jadi kontraktor. Bangun-bangun halte, bangun apa. Kemacetan lalu lintasnya malah tidak terurus," ujar Ahok, sapaan Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.