Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perda Larangan Tidak Mendidik Anak untuk Ibadah"

Kompas.com - 25/09/2014, 14:22 WIB
Desy Selviany

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Larangan memotong hewan kurban di halaman SD yang tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 67 Tahun 2014 mengenai pengendalian penampungan dan pemotongan hewan dalam rangka menyambut Idul Fitri dan Idul Adha tahun 2014 menuai kekecewaan dari guru di SDN Kota Bambu 05 Pagi Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Suraji, salah seorang guru di SD tersebut, mengatakan, dikeluarkannya Ingub tersebut mengganggu aktivitas pembelajaran siswa untuk belajar berkurban dalam ajaran agama Islam. Guru kelas IV SD ini menuturkan, adanya kegiatan berkurban di lingkungan sekolah dapat mengajarkan anak bagaimana cara berbagi dalam agama Islam.

Hal itu diamini oleh Sobina, yang juga guru kelas VI di SD tersebut. Dikeluarkannya Ingub itu berarti menghalangi anak untuk beribadah.

"Berarti Ingub itu tidak mendidik anak untuk ibadah, yang penting kan tidak memberatkan dan tidak mengganggu kegiatan belajar siswa. Selain itu, sama saja jika tidak dipotong di sekolah, anak pun tetap dapat melihat pemotongan hewan kurban di tempat lain," ujarnya.

SDN Kota Bambu 05 Pagi sudah tiga tahun berturut-turut melakukan pemotongan hewan kurban di lingkungan sekolah. Setiap hari pemotongan, lingkungan sekolah tetap bersih karena sebelumnya telah dipersiapkan galian lubang untuk menampung darah hewan kurban dan kemudian ditutup kembali.

Menurut dia, seharusnya Ingub tersebut jangan hanya berdasarkan dari satu dua sekolah di DKI, tetapi dimusyawarahkan dulu dengan semua sekolah di DKI.

Meski begitu, pihak sekolah akan tetap menaati aturan tersebut. Mereka akan memotong hewan kurban di luar lingkungan sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com